Bantul, tvonenews.com - Puluhan hektar lahan pertanian yang sedang ditanami cabe dan bawang merah di wilayah Tirtoharjo Kretek dan Srigading Sanden Bantul Yogyakarta terendam banjir akibat dari muara sungai opak di Pantai Selatan, Bantul, Yogyakarta tertutup oleh pasir.
Air sungai opak yang biasanya mengalir keselatan masuk ke laut, sejak beberapa hari terakhir ini tidak masuk ke laut selatan karena tertutup gundukan pasir yang terbawa gelombang pasang.
Lurah Tirtohargo Kretek Bantul, Sugiyanto mengatakan, di wilayahnya terdapat 10 hektare pertanian sudah terendam luapan Sungai Opak. Dengan dominasi komoditas bawang merah dan produk hortikultura lainnya.
" Kejadian seperti ini hampir terjadi setiap tahun. Muara Sungai Opak ini tersumbat karena faktor alam, yakni gelombang pasang laut selatan membawa endapan pasir dan menutup muara. Pada saat muara tersumbat dampaknya air akan meluap ke lahan pertanian baik di wilayah Tirtohargo dan juga Srigading," ungkap Sugiyanto, Jumat (4/8)
Sugiyantio menambahkan langkah awal ratusan petani mencoba membuka jalur sungai yang tersumbat dengan cara gotong royong menggali pasir.
Namun upaya tersebut gagal karena dalam waktu yang tak lama tersumbat lagi oleh pasir akibat gelombang pasang. Kemudian petani meminta bantuan Balai Besar Wilayah Sungay Serayu Opak (BBWSO) untuk dikirim alat berat untuk menggali saluran yang tersumbat pasir agar air dari saungai opak tidak menggenang dan meluap ke lahan pertanian.
" Pertama diupayakan secara manual namun belum membuahkan hasil. Kemudian kami minta bantuan BBWSO yang kemudian kami dibantu alat berat. Selain BBWSO kami juga dibantu dar Dinas PU Bantul. Sehingga ada dua alat berat yang menggali saluran yang tersumbat," ujar Sugiyanto.
Load more