Bupati Gunungkidul Buka Suara Terkait Batalnya Investasi Beach Club Raffi Ahmad
- Tim tvOne - Lucas Didit
Gunungkidul, tvOnenews.com - Terkait dengan mundurnya Raffi Ahmad dari rencana proyek pembangunan Beach Club Bekizart (BCB) di kawasan wisata Pantai Krakal, Kalurahan Ngestirejo, Kapanewon Tanjungsari, Gunungkidul, Yogyakarta, Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, buka suara.
Dengan mundurnya Raffi Ahmad, tentunya dipastikan suami Nagita Savina tersebut batal berinvestasi di Gunungkidul.
Keputusan tegas Raffi Ahmad tersebut menyusul terjadinya penolakan dari masyarakat setempat (lokal), sejumlah kalangan, termasuk adanya petisi penolakan melalui change.org yang dibuat Muhammad Raafi yang telah ditandatangani lebih dari 58 ribu orang.
Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, mengaku tidak mengetahui petisi penolakan tersebut, namun ia menegaskan bahwa Raffi Ahmad sampai saat ini memang belum mengajukan ijin pembangunan ke Pemkab Gunungkidul.
"Ya memang dia (Raffi Ahmad) belum mengajukan perijinan untuk pembangunan dan lainnya. Bahkan peletakan batu pertama pun tidak ada. Jadi saya waktu itu memang diundang Mas Raffi di lokasi itu, tapi itupun baru rencana bahwa dia mau investasi di lokasi itu,” kata Sunaryanta, Kamis (13/6/2024).
Kepala daerah yang purnawirawan TNI AD ini menyatakan, bahwa Pemkab Gunungkidul terbuka terhadap investasi yang bermanfaat untuk masyarakat banyak, artinya banyak warga gunungkidul yang diberdayakan dalam investasi tersebut.
"Potensi sumber daya alam (SDA) di Gunungkidul sangat besar tentunya menjadi kekuatan ekonomi di tahun-tahun mendatang," ujarnya.
"Investasi yang baik dilakukan bersamaan dengan pembuatan kebijakan sebagai kontrol, salah satunya adalah rencana tata ruang wilayah (RTRW)," imbuhnya.
Kebijakan lain yang dimaksud Sunaryanta adalah pihak investor harus mempekerjakan warga Gunungkidul, dengan komposisi 80% sampai 90% pekerja, sehingga diharapkan terjadi penurunan angka kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, menurut Sunaryanto, masyarakat yang sejahtera akan berdampak pada penurunan masalah lain seperti stunting, pendidikan terjangkau, sehingga kualitas sumber daya masyarakat meningkat.
Maka tak heran jika ada pembangunan khususnya investasi menimbulkan pro-kontra masyarakat. Namun demikian, ia meminta agar penghidupan 776.622 penduduk Gunungkidul juga perlu dipikirkan.
“Membangun pasti merusak. Tapi ini untuk kepentingan masyarakat lebih luas. Jadi kita itu pro masyarakat dan lingkungan,” katanya.
Load more