Yogyakarta, DIY - Masa transisi endemi, membuat pelaku usaha perhotelan dan restoran di Yogyakarta menambah 80 persen kapasitasnya. Diharapkan, dengan adanya kebijakan pelonggaran oleh Presiden Joko Widodo mampu menyerap wisatawan datang ke Yogyakarta.
Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo menyebutkan, pihaknya menyambut kebijakan transisi endemi dengan berbagai program ke depan.
Deddy juga menyebutkan, PHRI DIY saat ini telah menyiapkan untuk menambah kapasitas kamar menjadi 80 persen. Selama liburan lebaran dan loong weekend okupansi hotel di Yogyakarta bahkan mencapai 90 persen. Dimana sejumlah hotel juga mencatat mampu menjual seluruh kamar yang disediakan atau telah terisi semua.
" Kedepan kita menambah 80 persen kapasitas. Alhamdulillah selama libur lebaran dan long werkend, okupansi naik hingga mencapai 90 persen lebih. Dan selama liburan ini tidak terjadi peningkatan kasus Covid 19," ujar Deddy.
Pelaku wisata termasuk dunia perhotelan dan restoran di Yogyakarta juga mulai bersiap menyambut wisatawan asing yang akan kembali datang berkunjung. Hal itu seiring masa transisi endemi di Indonesia sehingga diharapkan pintu masuk wisatawan asing bisa segera terbuka.
Seiring pengumuman Presiden Joko Widodo terkait pelonggaran aktivitas outdoor tanpa perlu masker serta masa transisi endemi ini, membuat para pelaku wisata di Yogyakarta pun bersiap menyambut wisatawan termasuk wisatawan asing.
PHRI DIY berharap sektor pariwisata dan perhotelan di Yogyakarta kembali pulih dan bangkit setelah masa pandemi akan beralih ke endemi.
"Ya kita harapkan sektor pariwisata bisa kembali bangkit. Baik domestik maupun wisatawan mancanegara," ungkapnya.
Salah satunya di kawasan Jalan Prawirotaman yang dikenal sebagai kampung bule atau kampung turis. Selama dua tahun sejak pandemi Covid 19 melanda, aktivitas wisata di Kampung Bule Prawirotaman terasa sepi.
" Ya selain wisatawan domestik, kita berharap ke depan Yogyakarta kembali dikunjungi wisatawan asing," pungkasnya. (Nur/Buz)
Load more