Sleman, DIY - Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar rapat koordinasi (rakor) bersama lintas sektoral, Senin (24/10/2022).
Rakor ini untuk merespon kasus gangguan ginjal akut pada anak yang terjadi di wilayah DIY.
Kegiatan yang digelar di gedung Promoter Polda DIY tersebut dihadiri dari RSUP dr. Sardjito, Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan dari FKKMK UGM, Dinas Kesehatan Provinsi DIY dan Kabupaten Sleman, BBPOM DIY, Ikatan Apoteker Indonesia cabang Yogyakarta, serta Ikatan Dokter Anak Indonesia.
"Menghindari informasi hoax yang beredar di masyarakat, kita (Polda DIY) akan meneruskan informasi resmi dari Kemenkes dan BBPOM," ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (24/10/2022).
Selain menggelar rakor, lanjut Yuli, pihaknya juga akan memaksimalkan perannya untuk membantu penanganan kasus penyakit yang menimpa anak-anak tersebut. Hal ini sesuai dengan fungsi sumber daya kepolisian yang dimiliki.
Polri menurut Yuli juga memiliki laboratorium canggih untuk melakukan uji sampel toxicology. Serta Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) dan Direktorat Reserse Mriminal Khusus.
"Polri memiliki laboratorium yang dapat menguji sample toxicology, dan Biddokkes serta Ditreskrimsus nanti yang membantu proses rujukan bilamana akan diperlukan oleh pihak kesehatan yang menangani kasus penyakit tersebut," terangnya.
Mantan Kapolres Sleman itu menambahkan, pihaknya juga akan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam hal penanganan kasus gagal ginjal akut pada anak tersebut. Harapannya penanganan terhadap anak yang mengalami gangguan ginjal akut dapat teratasi dengan baik.
"Kita (Polda DIY) akan terus berkoordinasi dengan Dinkes Provinsi, BBPOM DIY atau yang lainnya untuk menanggulangi masalah ini," katanya.
Sebelumnya, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Sardjito Yogyakarta telah merawat sebanyak 13 pasien gagal ginjal. Jumlah itu terjadi sejak Januari hingga Oktober 2022.
Dari 13 anak, 6 di antaranya meninggal dunia. Mereka yang meninggal berada pada kisaran usia antara 7 bulan hingga 13 tahun.
Mereka yang meninggal berasal dari Bantul 2 orang dan masing-masing 1 anak dari Kabupaten Sleman, Temanggung, Slawi, dan Ngawi. (apo/ppk).
Load more