Jakarta - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup naik di tengah pelemahan bursa saham kawasan.
IHSG menguat 26,57 poin atau 0,41 persen ke posisi 6.486,27. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 5,06 poin atau 0,54 persen ke posisi 946,61.
"Melandainya jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia yang tercatat hanya bertambah 620 kasus, membaiknya data penjualan ritel, berlanjutnya penguatan komoditas di antaranya minyak, emas dan batubara, serta aksi beli investor terhadap saham-saham berkapitalisasi besar, menjadi katalis positif," tulis Tim Riset Ajaib Group dalam ulasannya di Jakarta, Selasa.
Dibuka menguat, IHSG terus berada di zona hijau hingga sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di teritori positif hingga penutupan bursa saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sembilan sektor meningkat dimana sektor kesehatan naik paling tinggi yaitu 1,41 persen, diikuti sektor properti dan sektor transportasi & logistik masing-masing 1,15 persen dan 0,91 persen.
Sedangkan dua sektor terkoreksi yaitu sektor aneka teknologi dan sektor barang baku masing-masing sebesar minus 3,26 persen dan minus 0,34 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau "net foreign sell" sebesar Rp428,61 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.498.549 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 24,1 miliar lembar saham senilai Rp19,05 triliun. Sebanyak 233 saham naik, 279 saham menurun, dan 151 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 267,59 poin atau 0,94 persen ke 28.230,6!, indeks Hang Seng turun 362,5 poin atau 1,43 persen ke 24.962,59, dan indeks Straits Times terkoreksi 4,99 poin atau 0,16 persen ke 3.108,5.
Rupiah ditutup melemah
Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore ditutup melemah, seiring ekspektasi pelaku pasar terkait pengurangan stimulus oleh bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (Fed).
Rupiah ditutup melemah 10 poin atau 0,07 persen ke posisi Rp14.218 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.208 per dolar AS.
"Melonjaknya harga energi dan dampak inflasinya membuat The Fed kemungkinan akan memulai pengurangan aset seperti yang direncanakan pada November 2021 dan menaikkan suku bunga pada 2022, meskipun laporan pekerjaan AS pada Jumat lalu mengecewakan," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Selasa (12/10). (prs/ant)
Load more