Solusi Pakan Pabrikan Mahal, Peternak Ayam Petelur di Pati Membuat Pakan Alternatif Berbahan Daun Kelor dan Azolla

Pati, Jawa Tengah – Para peternak ayam di Kabupaten Pati, Jawa Tengah kelimpungan, menghadapi harga pakan ayam yang terus mengalami kenaikan. Untuk menekan biaya pakan ayam yang mahal, seorang peternak ayam petelur di Kecamatan Gembong, Pati, Jawa Tengah, berinovasi membuat pakan alternatif dari bahan daun kelor dan azolla, sejenis tanaman paku air yang banyak tumbuh di kolam.
 

Hasilnya ternyata luar biasa, selain bisa menekan biaya pakan hingga lima puluh persen, hasil panen telur juga meningkat. Adalah Bayu Saputra Bintang Wibowo, peternak ayam petelur asal Desa Kedungbulus, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, yang berhasil membuat pakan alternatif berbahan alami. Bintang mengaku ide membuat pakan alternatif ini dilakukannya setelah dia merasakan harga pakan ayam petelur terus merangkak naik, sementara harga telur fluktuatif, terkadang naik dan turun.

“Awalnya, karena harga pakan yang mahal, Mas, sementara harga telur anjlok. Saya kemudian berfikir bagaimana caranya agar ternak ayam petelur saya ini tidak rugi, akhirnya tercetuslah ide membuat pakan alternatif dari bahan alami,” ujar Bayu Saputra Bintang Wibowo, Jumat (19/11/2021).

Harga pakan pabrikan saat ini mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp 295.000,- per sak, sekarang naik menjadi Rp 345.000,- per sak isi 50 kilogram. Kenaikan harga pakan juga terjadi pada jagung kering giling. Harga jagung kering giling yang awalnya Rp 5.400,- per kilogram sekarang naik menjadi Rp 5.900,- per kilogram.

Dengan naiknya harga pakan ini, pemakaian pakan alternatif dari bahan alami sangat membantu peternak ayam petelur. Bintang mengaku dengan menggunakan pakan alternatif dari daun kelor yang dicacah dan azolla (sejenis tanaman paku air yang banyak tumbuh di kolam), dia bisa menghemat biaya pembelian pakan hingga lima puluh persen.

“Pakan dari daun kelor dan azolla ini sangat membantu sekali, bisa menghemat lima puluh persen untuk pembelian pakan. Selain itu hasil panen telur juga mengalami kenaikan,” ungkapnya.

Sebagai peternak skala kecil dengan seratus ekor ayam petelur, jika memakai pakan pabrikan dan jagung giling, setiap harinya Bayu Saputra Bintang Wibowo hanya bisa memanen telur sebanyak lima kilogram.

Namun, ketika memakai pakan alternatif campuran bekatul, konsentrat, jagung giling, tanaman paku air azolla dan daun kelor, hasil panen telur justru naik menjadi 5,5 kilogram per harinya. Kenaikan setengah kilogram hasil panen ini sangat membantu peternak ayam petelur ketika harga pakan mengalami kenaikan.

“Selain hasil panen telur menjadi meningkat, penggunaan azolla dan daun kelor sebagai pakan juga meningkatkan kandungan protein telur menjadi lebih tinggi,” pungkasnya.

(Abdul Rohim/dan)