Namun, pada periode yang sama, modal asing masih tercatat bertambah, atau masuk di pasar saham dan SRBI, masing-masing sebesar Rp15,12 triliun dan Rp12,90 triliun.
Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.
Tingkat Risiko Turun
Meski terjadi gejolak di pasar keuangan global pada akhir pekan ini, tingkat risiko Indonesia justru berkurang. Hal ini terlihat dari premi risiko investasi atau premi credit default swaps (CDS) Indonesia.
Dalam sepekan, tingkat CDS Indonesia 5 tahun tercatat turun hingga 0,84, yakni dari 77,24 basis poin (bps) di 12 April 2024, menjadi 76,40 bsp di 18 April 2024.
Penurunan risiko ini juga terlihat dari turunnya tingkat imbal hasil atau yield SBN Indonesia. Imbal hasil SBN Indonesia bertenor 10 tahun turun di 6,91 persen, sedangkan imbal hasil surat utang AS alias US Treasury Note tenor 10 tahun justru ke level 4,633 persen.
Rupiah di awal perdagangan Jumat dibuka pada level Rp16.230 per dolar AS, melemah daripada penutupan perdagangan Kamis yang sebesar Rp16.170 per dolar AS. Indeks dolar AS menguat ke level 106,15 di akhir perdagangan Kamis. (ant)
Load more