Notula mengindikasikan para pejabat menekankan perlunya mempertahankan fleksibilitas dan opsi saat memindahkan kebijakan ke sikap yang lebih ketat dengan mereka mempertimbangkan kembali untuk laju kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan 31 Januari - 1 Februari.
Di sisi lain, pelaku pasar juga mencermati peringatan dari International Monetary Fund (IMF) yang mengatakan negara-negara dengan tingkat ekonomi terbesar menghadapi potensi resesi pada 2023.
Pada hari ini, fokus pasar akan tertuju ke data ekonomi AS seperti ADP non-farm employment change, unemployment claims dan trade balance yang dirilis bersamaan nanti malam.
Pada Rabu (4/1/2023) lalu, rupiah menguat 18 poin atau 0,12 persen ke posisi Rp15.583 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya: Rp15.601 per dolar AS. (ant/nsi)
Load more