LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Stigma Negatif Profesi Bidan
Sumber :
  • Istimewa

Berperan Penting bagi Kesehatan Ibu dan Anak, Stigma Negatif Profesi Bidan Terus Melekat

Stigma negatif terhadap profesi bidan masih merupakan masalah serius yang mengancam sistem perawatan kesehatan di Indonesia, terutam

Kamis, 21 September 2023 - 17:54 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Stigma negatif terhadap profesi bidan masih merupakan masalah serius yang mengancam sistem perawatan kesehatan di Indonesia, terutama dalam menjaga kesehatan ibu dan bayi. 

Salah satu pandangan yang keliru adalah menganggap bahwa bidan kurang berkualifikasi dibandingkan dengan dokter.

Padahal bidan memiliki pengetahuan dan keterampilan khusus dalam merawat ibu hamil, persalinan, dan pasca persalinan.

Mitos-mitos seperti "bidan tidak kompeten" atau "praktik bidan tidak aman" seringkali menghalangi masyarakat untuk mencari perawatan kesehatan dari bidan.

Baca Juga :

Padahal kenyataannya, bidan adalah profesional yang berlatih dengan ketat untuk memberikan pelayanan yang aman dan berkualitas.

Stigma terhadap bidan juga memiliki dampak negatif pada kesejahteraan mental dan profesionalisme mereka. 

Mereka mungkin merasa tidak dihormati atau diabaikan atas pekerjaan mereka, yang dapat mengganggu pelayanan kesehatan yang mereka berikan.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ada 336.984 bidan di Indonesia pada 2022. Jumlahnya naik 16,73 persen dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebanyak 288.686 bidan. 

Di Jawa Barat sendiri, jumlah bidan sebanyak 33.046 orang. Untuk Bandung Raya smemiliki sekitar 1.500 bidan yang aktif dalam berbagai kapasitas. 

Meskipun jumlah ini cukup besar, masih diperlukan peningkatan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan yang terus berkembang.

Bidan Neng Ira, salah satu bidan di wilayah Kabupaten Bandung Barat menceritakan pengalaman saat dirinya bekerja sebagai bidan. 

“Amanah seorang bidan itu sangat berat, bukan hanya perkara dunia tapi juga akhirat. Bidan itu dekat dengan hal-hal yang sebenarnya sangat ingin dihindari seperti aborsi ataupun kematian ibu hamil dan bayi,” ucap Ira.

Bagi Neng Ira, hal-hal seperti itu juga yang menuntut bidan memiliki keimanan dan karakter yang kuat. 

Bukan hanya mental dan fisik yang dibutuhkan dalam proses persalinan, namun dari dalam diri seorang bidan harus tertanam nilai-nilai keagamaan sehingga jauh dari hal-hal yang menjerumuskan bidan dan pasien ke dalam dosa.

“Mendengar tangisan bayi pada saat lahiran adalah kebahagiaan saya. Tangisan bayi itu kebahagiaan. Saya merasa berguna sekali,” lanjutnya. 

Ira pun menjelaskan jika memberikan pelayanan dengan berlandaskan cinta kasih merupakan hal yang ingin dilakukan oleh setiap bidan termasuk dirinya.

"Melayani setiap wanita dengan masalah yang beranekaragam membuat saya semakin yakin bahwa rumah ternyaman saya adalah disini. Memberi tanpa memikirkan imbalan dan saya pun menikmati menjalani pekerjaan ini," ungkapnya.

Ikatan Bidan Indonesia wilayah Jawa Barat, menjadi "rumah" yang mewadahi ribuan bidan di Bandung Raya, telah berperan besar dalam membangun jaringan perawatan kesehatan yang kuat. 

Mereka memberikan dukungan, pelatihan, dan panduan kepada anggotanya untuk menjaga kualitas perawatan yang tinggi. 

Hal ini menjadi sangat penting karena bidan sering kali bekerja di daerah-daerah terpencil, di mana akses ke layanan kesehatan mungkin terbatas. 

Ketua Ikatan Bidan Provinsi Jawa Barat, Eva Riantini mengatakan organisasi yang dipimpinnya saat ini terus berjuang untuk mengakui peran penting bidan dalam sistem perawatan kesehatan dan memastikan bahwa bidan mendapatkan pengakuan yang pantas atas kontribusi mereka. 

Upaya ini mencakup peningkatan regulasi, standar, dan peluang karier bagi bidan.

“IBI Jabar menjadi tempat untuk para bidan berkesempatan berbagi pengalaman, belajar dari satu sama lain, dan mendukung dalam situasi yang mungkin sulit. Ini tidak hanya memperkuat persaudaraan antar bidan, tetapi juga meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap profesi mereka,” jelas Eva.

Lebih lanjut Eva menegaskan bahwa IBI Jabar adalah sumber daya, penghubung, dan advokat bagi para profesional yang tak kenal lelah menjaga kesehatan ibu dan bayi di negeri ini. 

“Melalui kerja keras IBI, perawatan ibu dan bayi di Indonesia, terutama di wilayah Bandung Barat dapat terus meningkat dan berjalan menuju masa depan yang lebih cerah,” harapnya.

Selain itu baginya, bidan mempunyai peran dalam membantu masyarakat mengenali masalah gizi dan kesehatan di wilayahnya, serta menentukan prioritas intervensi gizi dan kesehatan, mendampingi masyarakat untuk mengenali potensi pendukung gizi dan kesehatan di wilayahnya, sehingga tercipta inovasi daerah yang memanfaatkan kearifan lokal.

“Selain memberikan pelayanan kebidanan, para bidan juga berperan dalam mengelola pelayanan, menjadi penyuluh dan konselor, pendidik, pembimbing dan fasilitator klinik, penggerak serta ikut serta dalam usaha pemberdayaan masyarakat," ujarnya.

Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh bidan adalah menyampaikan edukasi dengan cara yang mudah dipahami dan dapat diterima oleh masyarakat. 

Menurut Eva, di wilayah Bandung Raya sendiri hingga saat ini masyarakatnya masih masih kurang menyadari dampak buruk dari konsumsi gula berlebihan terhadap kesehatan. 

“Gula tambahan dalam makanan dan minuman, seperti kental manis yang diseduh, minuman boba, donut gula, dan masih banyak lainnya sering kali tidak terlihat oleh mata telanjang, dan inilah yang membuatnya semakin sulit untuk disadari oleh individu,” jelas Eva.

Salah satu masalah utama dalam edukasi terkait konsumsi kental manis berlebihan adalah kurangnya pemahaman tentang label nutrisi pada produk makanan dan minuman. 

Masyarakat sering kali kesulitan dalam membaca dan memahami label ini, yang dapat mengaburkan fakta bahwa banyak produk yang mereka konsumsi mengandung gula tambahan yang tidak sehat.

Yuli Supriati, Ketua Bidang Advokasi Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia memaparkan bahwa upaya untuk mengatasi masalah konsumsi kental manis yang berlebih ini memerlukan pendekatan komprehensif yang melibatkan pemerintah, produsen, dan masyarakat umum. 

“Pemerintah harus mengadopsi regulasi yang lebih ketat terkait dengan pelabelan nutrisi dan iklan mengenai kental manis yang tidak seharusnya dikonsumsi sebagai pengganti susu bagi anak. Produsen juga perlu berperan aktif dalam mengurangi gula tambahan dalam produk mereka dan mengedukasi konsumen tentang pentingnya mengurangi konsumsi gula,” tegasnya.

Dengan upaya bersama dari berbagai pihak, Yuli mengharapkan bahwa sulitnya edukasi terkait konsumsi kental manis di masyarakat dapat diatasi. 

Ini akan menjadi langkah penting menuju masyarakat yang lebih sehat dan sadar akan pentingnya mengendalikan konsumsi gula dalam upaya menjaga kesehatan mereka.

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Babak Baru Kasus Pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon, Polda Jabar Tak 'Berkutik' Usai Bukti Pegi Setiawan Korban Salah Tangkap Mengua

Babak Baru Kasus Pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon, Polda Jabar Tak 'Berkutik' Usai Bukti Pegi Setiawan Korban Salah Tangkap Mengua

Kasus pembunuhan sejoli muda Vina dan Eky di Cirebon, Jawa Barat (Jabar) mulai memasuki babak baru usai penetapan Pegi Setiawan alias Perong sebagai tersangka.
Viral Bos Rental Mobil Asal Jakarta Tewas Diekroyok Warga Pati, Ini Sosok Sang Provokator

Viral Bos Rental Mobil Asal Jakarta Tewas Diekroyok Warga Pati, Ini Sosok Sang Provokator

Viral video bos rental mobil di Kemayoran, Jakarta Pusat berisinial BH (52) bos tewas usai dikeroyok massa di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
Kembali ke Indonesia setelah SMTOWN, Sungchan Ungkap Keinginan Gelar Konser RIIZE di Stadion Besar

Kembali ke Indonesia setelah SMTOWN, Sungchan Ungkap Keinginan Gelar Konser RIIZE di Stadion Besar

Boy grup asal Korea Selatan yaitu RIIZE sukses menggelar acara Meet and Greet on Richeese Land di Beach City International Stadium, Jakarta Utara pada hari ini
Main Game hingga Bawakan Get A Guitar, 119 dan Impossible, RIIZE Sukses Hibur BRIIZE Indonesia

Main Game hingga Bawakan Get A Guitar, 119 dan Impossible, RIIZE Sukses Hibur BRIIZE Indonesia

Boy grup Korea Selatan, RIIZE sukses menyapa BRIIZE Indonesia dalam acara Meet and Greet on Richeese Land.
Lucunya Eunseok Beri Karakter untuk Para Member di Acara Meet and Greet RIIZE on Richeese Land

Lucunya Eunseok Beri Karakter untuk Para Member di Acara Meet and Greet RIIZE on Richeese Land

Idol grup besutan SM Entertainment asal Korea Selatan, RIIZE baru saja melakuan acara Meet and Greet on Richeese Land.
Serba-serbi Meet and Greet RIIZE di Jakarta, Kangen Sate hingga Ingin Lihat Monyet dan Snorkeling di Bali

Serba-serbi Meet and Greet RIIZE di Jakarta, Kangen Sate hingga Ingin Lihat Monyet dan Snorkeling di Bali

Boy grup asal Korea Selatan, RIIZE sukses menyapa para BRIIZE dalam acara Meet and Greet on Richeese Land.
Trending
Viral Bos Rental Mobil Asal Jakarta Pusat Tewas Usai Dikeroyok Warga Pati, Massa Berteriak 'Bakar'

Viral Bos Rental Mobil Asal Jakarta Pusat Tewas Usai Dikeroyok Warga Pati, Massa Berteriak 'Bakar'

Bos rental mobil di Kemayoran, Jakarta Pusat berisinial BH (52) bos tewas usai dikeroyok massa di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
Viral Bos Rental Mobil Asal Jakarta Tewas Diekroyok Warga Pati, Ini Sosok Sang Provokator

Viral Bos Rental Mobil Asal Jakarta Tewas Diekroyok Warga Pati, Ini Sosok Sang Provokator

Viral video bos rental mobil di Kemayoran, Jakarta Pusat berisinial BH (52) bos tewas usai dikeroyok massa di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
Detik-detik Menegangkan Evakuasi Korban Kebakaran Hotel di Alam Sutera Saat Terjebak Lift, Petugas Damkar Terpaksa Lakukan Ini...

Detik-detik Menegangkan Evakuasi Korban Kebakaran Hotel di Alam Sutera Saat Terjebak Lift, Petugas Damkar Terpaksa Lakukan Ini...

Rekaman video detik-detik menegangkan kebakaran melanda unit Gedung Hotel All Nite & Day kawasan Alam Sutera, Kota Tangsel pada Sabtu (8/6/2024) sore tersebar
Sejarah Kota Makkah, Berawal dari Nabi Ibrahim Meninggalkan Siti Hajar dan Nabi Ismail di Tengah Gurun

Sejarah Kota Makkah, Berawal dari Nabi Ibrahim Meninggalkan Siti Hajar dan Nabi Ismail di Tengah Gurun

Makkah dahulu hanya kota kecil. Kemudian pada zaman Nabi Nuh AS, Makkah dilanda banjir besar. Kemudian, ketika zaman Nabi Ibrahim AS, Makkah dibangun kembali.
Kebakaran Maut Hotel Elit di Alam Sutera, 6 Orang Terjebak di Lift 3 Diantaranya Tewas, Ini Penyebabnya

Kebakaran Maut Hotel Elit di Alam Sutera, 6 Orang Terjebak di Lift 3 Diantaranya Tewas, Ini Penyebabnya

Insiden kebakaran terjadi pada unit Gedung Hotel All Nite & Day kawasan Alam Sutera, Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangse) pada Sabtu (8/6/2024) sore.
Tegas, Istana Semprot Keras soal SYL Minta Jokowi Jadi Saksi Kasus Korupsi

Tegas, Istana Semprot Keras soal SYL Minta Jokowi Jadi Saksi Kasus Korupsi

Staf Khusus Presiden RI Bidang Hukum Dini Purwono angkat bicara soal SYL yang meminta bahwa agar Presiden Jokowi jadi saksi dalam persidangan kasus korupsi SYL.
Lucunya Eunseok Beri Karakter untuk Para Member di Acara Meet and Greet RIIZE on Richeese Land

Lucunya Eunseok Beri Karakter untuk Para Member di Acara Meet and Greet RIIZE on Richeese Land

Idol grup besutan SM Entertainment asal Korea Selatan, RIIZE baru saja melakuan acara Meet and Greet on Richeese Land.
Selengkapnya
Viral
Jadwal Hari Ini
Jam
Jadwal Acara
Bundesliga Seru
02:30 - 03:30
Apa Kabar Indonesia Malam
03:30 - 04:00
Buru Sergap
04:00 - 04:30
Assalamualaikum Nusantara
04:30 - 06:00
Kabar Pagi
06:00 - 06:30
Kabar Arena Pagi
Selengkapnya