Diabetes atau dikenal juga dengan penyakit gula merupakan kondisi yang kompleks. Diabetes merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa atau gula darah. Glukosa yang menumpuk di dalam darah akibat tidak diserap sel tubuh dengan baik ini akan menimbulkan berbagai gangguan organ tubuh. Jika diabetes tidak dikontrol dengan baik, dapat timbul berbagai komplikasi yang membahayakan nyawa penderita.
Ada beberapa faktor risiko yang dapat memicu terjadinya diabetes. Tidak hanya gaya hidup dan obesitas, faktor genetik dan riwayat keluarga juga dapat menjadi pemicunya. Jika anda merupakan anak dari orang tua yang mengidap diabetes, atau anda merupakan orang tua pengidap diabetes, anda harus lebih waspada. Simak alasannya!
Menurut American Diabetes Association, jika kedua orang tua mengidap diabetes, maka kemungkinan anda mengidap diabetes adalah 50 persen. Hal ini karena diabetes dapat dipicu oleh faktor genetik. Faktor lingkungan dan gaya hidup yang kurang sehat juga dapat meningkatkan risiko bagi keturunan pengidap diabetes untuk terserang penyakit tersebut.
Walaupun risiko besar dengan adanya faktor genetik, diabetes juga bisa menyerang orang yang tidak memiliki riwayat diabetes di keluarganya. Kondisi ini dipengaruhi beberapa hal, seperti:
Hal yang perlu dilakukan anak keturunan diabetes
Dikutip dari Alodokter, anak dengan orang tua yang memiliki riwayat diabetes perlu meningkatkan kewaspadaannya. Berikut hal yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko diabetes akibat faktor keturunan:
Memperhatikan asupan makanan
Menurunkan risiko diabetes sebagai penyakit turunan adalah dengan memperhatikan asupan makanan. Anak dari orang tua dengan diabetes perlu mulai menerapkan hidup sehat dan mengurangi porsi karbohidrat berlebihan seperti nasi dan tepung-tepungan. Selain itu, perlu juga mengurangi, bahkan menghindari makanan yang mengandung kolesterol jahat seperti gorengan, mentega, dan kuning telur.
Olahraga Rutin
Olahraga secara rutin merupakan kunci dalam menurunkan risiko diabetes. Bagi anak keturunan penderita diabetes atau tidak, olahraga secara rutin sangatlah penting. Luangkan waktu berolahraga 40 hingga 60 menit secara rutin. Pilihlah jenis olahraga ringan seperti kardio dan aerobik untuk membakar kalori.
Kurangi Konsumsi Makanan Manis
Membatasi makanan manis dapat menjadi salah satu cara mencegah dan mengurangi risiko diabetes. Makanan manis yang berlebih dapat meningkatkan risiko obesitas.
Bagi anda yang menyukai makanan manis, membatasi porsi konsumsinya merupakan pencegahan paling baik meskipun tidak mudah. Apalagi jika anda kurang aktif bergerak
Namun, makan makanan manis saat sedang stres dapat membuat Anda lebih mudah ketagihan. Alhasil, Anda malah terlalu banyak mengonsumsinya.
Konsumsi makanan manis juga akan meningkat ketika dalam keadaan bad mood atau stres. Maka, pencegahan lainnya adalah mengelola stres dengan baik sebagai pencegahan diabetes
Berhenti Merokok
Studi yang dipublikasikan pada The American Journal of Clinical Nutrition, menunjukkan bahwa merokok berat dapat meningkatkan risiko intoleransi glukosa dan akumulasi lemak perut. Keduanya merupakan faktor risiko dari penyakit diabetes.
Menurut data dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), Perokok memiliki risiko 30 hingga 40 persen lebih tinggi untuk terkena diabetes tipe 2 jika dibandingkan mereka yang tidak merokok.
Sebab, zat-zat yang terkandung pada rokok dapat memengaruhi sensitivitas tubuh terhadap insulin. Maka dari itu, berhenti merokok dapat menurunkan risikonya.
Konsumsi air putih cukup
Mencegah diabetes juga dapat dilakukan dengan mengongsumsi air putih dengan cukup. Minum air putih juga dapat mencegah diabetes dengan meningkatkan sel-sel tubuh merespon insulin dengan baik.
Agar terbiasa mengonsumsi air putih, mulailah dengan membawa botol minum sendiri ke mana pun anda pergi. Selain itu, sediakan juga air minum di meja kerja atau di kamar tidur anda.
Namun perlu diketahui bahwa kebutuhan cairan setiap orang berbeda-beda. Dikutip dari P2PTM Kemenkes, pada orang dewasa, konsumsi air putih yang disarankan yaitu sekitar 8 gelas berukuran 230ml per hari atau 2 liter.
Selain dari minuman, makanan juga dapat memberikan asupan cairan pada tubuh sekitar 20 persen. Cairan dari buah-buahan seperti semangka mengandung air hingga 90 persen.(awy)
Load more