Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) kembali merebak di Indonesia.
Dilansir dari laman Kementerian Pertanian Badan Litbang Pertanian, Indonesia sejatinya telah bebas dari wabah PMK ini sejak tahun 1990-an.
Namun kini wabah PMK tersebut telah menyerang hewan-hewan ternak di sejumlah daerah di Jawa Timur.
Daerah-daerah di Jawa Timur yang telah terjangkiti virus ini di antara lain, Sidoarjo, Gresik, Lamongan, dan Mojokerto.
Mengutip dari artikel tvonenews.com sebelumnya, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya telah mengeluarkan Surat Edara tentang Kewaspadaan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak di wilayah Surabaya.
Surat edaran ini dikeluarkan pada (10/5) dan bertujuan agar masyarakat memiliki kepedulian yang sama dalam mencegah masuknya penyakit mulut dan kuku ini ke wilayah Surabaya.
Surat edaran ini juga memastikan agar hewan ternak yang memasuki wilayah Surabaya tidak terjangkit PMK.
Dengan adanya surat edaran ini, hewan-hewan ternak yang akan memasuki Surabaya juga harus memiliki surat keterangan sehat dari daerah asalnya.
Namun masyarakat atau khususnya para peternak, tentunya juga dapat melakukan beberapa tindakan untuk mencegah agar virus tersebut tidak menjangkiti hewan ternak mereka.
Pelaksanaan strategi pengendalian PMK sendiri bervariasi dari satu negara ke negara lain serta tergantung pula pada situasi epidemiologi penyakit.
Namun secara umum, penting untuk para peternak agar mempertahankan praktik biosekuriti yang baik untuk mencegah masuknya atau menyebarnya virus penyakit mukut dan kuku ini.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan peternak sebagai tindakan pencegahan virus ini. Beberapa di antaranya adalah:
Meski wabah ini sudah menyebar ke beberapa wilayah di Jawa Timur, namun masyarakat tidak perlu terlalu khawatir, pasalnya virus ini diketahui tidak menular kepada manusia. (bel)
Load more