Keseruan ketika Anak-Anak Desa Wisata Ende NTT Ajak Menparekraf Sandiaga Uno Main Biji Kemiri

Ende, NTT - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, diajak bermain lempar biji kemiri sebagai pengganti kelereng oleh anak-anak Desa Detusoko Barat, Kecamatan Detusoko, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, Rabu (1/12/2021) petang, saat mengunjungi desa wisata di sana.

Suasana sukacita anak-anak desa pecah seketika, saat Sandiaga Uno berhasil menjatuhkan biji kemiri yang ditaruh dalam bilang bambu. 

"Luar biasa, di desa ini masih tersimpan aneka permainan anak yang masih terjaga sejak zaman dulu hingga ini. Ini merupakan aset daerah yang bisa dijadikan salah satu aset wisata," ungkap Sandiaga Uno usai bermain bersama anak-anak. 

Lebih lanjut dikatakan Menteri Sandiaga Uno, kehadiran dirinya bersama Wakil Menteri Kementerian Desa Pembangunan daerah Tertinggal, di desa Detusoko Barat, sebagai bentuk dukukangan pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Desa Detusoko Barat merupakan desa rintisan yang masuk ke dalam 50 besar desa wisata terbaik di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021.

Pihaknya memberikan dukungan berupa alat-alat untuk membuat lampu hias hingga peralatan musik kepada pelaku ekraf setempat. Ini dilakukan sebagai salah satu upaya meningkatkan semangat dan kreativitas masyarakat serta membuka penciptaan lapangan kerja di Desa Detusoko Barat.

“Saya melihat tadi salah satu pelaku ekonomi kreatif membutuhkan bantuan. Alhamdulillah, kita langsung gerak cepat. Karena saya terbiasa menyelesaikan masalah dengan menghadirkan solusi yang benar-benar dibutuhkan. Jadi hari ini kita hadirkan alat-alat ini dan juga tadi bantuan alat musik untuk sanggar agar Desa Wisata Detusoko Barat semakin maju. Harapannya ekonomi bangkit dan lapangan kerja tercipta di sini,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Budi Arie Setiadi mengatakan, ajang Anugerah Desa Wisata adalah bagian dari upaya bersama untuk mendukung perkembangan desa-desa kreatif di Indonesia. 

“Saya berharap desa Detusoko ini dapat dibangun dan didorong oleh anak-anak muda. Dan yang pasti dalam membangun desa diperlukan kerja sama oleh seluruh pihak. Semoga Desa Detusoko Barat bisa menjadi inspirasi, bisa berkembang dari tahun ke tahun, dan bisa menjadi ikon kemajuan desa-desa di Indonesia,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Detusoko Barat Ferdinandus Watu mengatakan, Desa Wisata Detusoko dikenal juga dengan Kampung Adat Sao Ria Nuarini. Detusoko Barat termasuk ke dalam salah satu desa penyangga Danau Kelimutu serta menjadi pintu utama menuju Taman Nasional Kelimutu yang hingga kini masih mempertahankan aktivitas keseharian seperti yang dilakukan nenek moyang sediakala. 

"Aneka kearifan lokal yang ada inilah menjadi salah satu aset dan daya tarik untuk mengembangkan sektor pariwisata desa, dan kita harus kreatif dalam mengelolanya. Seperti ada produk kuliner lokal yang telah dikemas dan bisa menjadi oleh-oleh khas Detusoko Barat. Di antaranya, kopi Detusoko, olahan sambal, beras merah, beras hitam, selai kacang, aneka minuman herbal, dan mangga kering. Sementara untuk produk kriya ada gelang, cincin, anting, parfum yang terbuat dari kopi, serta lampu hias," ungkapnya. (Tovik Koban/act)