LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Dokter Forensik Abdul Mun'im Idris berbicara soal kasus mutilasi Ryan Jombang.
Sumber :
  • Kolase tvOnenews.com

Abdul Mun'im Idris Dokter Forensik Beberkan Kekejaman Ryan Jombang, Pria Gay yang Mutilasi Heri Santoso, Ternyata..

Kasus pembunuhan disertai mutilasi bukanlah pertama kali terjadi di Indonesia. Ini mengingatkan publik pada kasus Ryan Jombang yang terjadi pada tahun 2008.

Kamis, 13 April 2023 - 17:08 WIB

tvOnenews.com - Kasus pembunuhan disertai mutilasi bukanlah pertama kali terjadi di Indonesia. Tentu hal ini mengingatkan publik pada kasus Ryan Jombang yang terjadi pada tahun 2008 silam.

Siapa yang tidak mengenal sosok Ryan Jombang, namanya sangat bersejarah di dalam kasus mutilasi paling keji Indonesia pada tahun 2008 silam, ia sosok pelaku pembunuh berantai atau serial killer dan disertai mutilasi.

Very Idham Henyansyah alias Ryan Jombang ramai jadi perbincangan publik usai membunuh 11 orang di belakang rumah orangtuanya di Jombang, Jawa Timur.

Pria berusia 34 tahun itu tega menghabisi 21 nyawa korbannya dan memutilasinya.

Baca Juga :

Kasus ini bermula terkuak saat kasus mutilasi Heri Santoso di Jakarta, polisi bergerak cepat akhirnya terus mendalami kasus tersebut hingga menemukan 10 korban lainnya di kampungnya, di Jombang.

Terungkap dari hasil penyelidikan, ada beberapa alasan yang mendorong Ryan untuk membunuh serta memutilasi korbannya. Motif pertama adalah faktor ekonomi dan motif kedua adalah faktor cemburu.

Kasus pembunuhan disertai mutilasi itu dilakukan Ryan dalam kurun waktu tahun 2006 sampai 2008. 


Sosok pelaku pembunuhan berantai dan mutilasi, Ryan Jombang. (kolase tvOnenews.com)

Diketahui, kasus yang membuat Ryan tertangkap adalah ketika potongan tubuh Heri Santoso ditemukan di dekat Kebun Binatang Ragunan. 

Ryan tega menghabisi nyawa Heri karena cemburu. Ia membunuh dengan cara ditusuk dan kepalanya dipukul menggunakan tongkat besi.

Sebelum akhirnya dipotong menjadi beberapa bagian. Ryan resmi dijatuhkan vonis hukuman mati oleh Pengadilan Negeri Depok, karena terbukti bersalah melakukan pembunuhan disertai mutilasi pada 6 April 2009.

Diketahui, Ryan Jombang memiliki orientasi seksual terhadap laki-laki. Motif Ryan Jombang membunuh Heri lantaran korban dituduh menggoda kekasihnya, Noval. 

Heri pun lantas dibunuh di apartemen Heri di Margonda Depok, Jawa Barat. Dan langsung me-mutilasi mayatnya.

Pasca membunuh korban, Ryan Jombang justru berfoya-foya menggunakan ATM milik Heri. Hal ini membuat wajahnya terekam kamera saat ia mengambil uang milik milik Heri.

Karena kasus ini mencuat, muncul laporan warga lain yang kehilangan anggota keluarganya tetapi merasa dekat dengan Ryan Jombang. 

Dari laporan tersebut polisi lantas melakukan penelusuran dan menemukan bekas kolam ikan di belakang rumah orang tua Ryan di Jombang, Jawa Timur.

Ternyata di lahan belakang rumah ini lah, tempat terkubur empat jasad korban Ryan Jombang lainnya. Ketika ditemukan polisi, jasad korban pembunuhan Ryan diketahui sudah berbentuk kerangka.

Yang lebih mengejutkan, ternyata Ryan juga mengakui telah melakukan pembunuhan lain di samping pembunuhan yang terlacak.

Jika ditotal ada 11 jasad yang ditemukan sebagai korban pembunuhan Ryan Jombang. Diketahui korban pertama yang dibunuh oleh Ryan Jombang berinisial GSP. Ryan melakukan aksi ini pada Juli 2007.

Dokter Forensik Abdul Mun'im Idris beberkan fakta kasus mutilasi Ryan Jombang


Dokter Forensik dr. Abdul Mun'im Idris bongkar fakta pembunuhan keji yang dilakukan Ryan Jombang. (Antara/Arief Priyono / VIVAnews Rizki Affandi).

Dokter Ahli Forensik RSCM, dr. Abdul Mun'im Idris menjadi ahli forensik yang bertugas dalam penyelidikan kasus pembunuhan Heri yang dilakukan oleh Ryan Jombang.

dr. Abdul Mun'im Idris membagikan pengalamannya dalam menangani kasus mutilasi yang menewaskan 11 orang tersebut.

Di hadapan Najwa Shihab, Dokter Forensik yang pengalaman selama 40 tahun sebagai Dokter Forensik ini mengungkapkan kondisi korban dari Ryan Jombang.

"Kita temukan potongan-potongan tubuh, jadi kita buat profile korbannya. Itu wajah dulu. alisnya rapi sekali, terlalu manis buat pria," ungkap dr. Abdul Mun'im Idris yang dilansir dari tayangan Mata Najwa: X Files Youtube Metro TV (21/3/2023).

"Terus kumisnya di waxing jadi nggak ada, jenggotnya juga demikian. Alat genital juga demikian tidak ada bulu-bulunya," sambungnya.

dr Abdul Mun'im Idris mengungkapkan bahwa ini ada hubungannya dengan orientasi seksual terhadap pelaku yakni Ryan.

Perlu diketahui, salah satu polisi yang menangani kasus ini adalah Helmy Santika, selaku Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan pada tahun 2008.

Abdul Mun'im pun melakukan koordinasi bersama Helmy Santika.

"Jadi dengan polisi waktu itu, Pak Helmy Santika saat itu, ini mustinya komunitas Gay nih pak. Dan dicarinya daerah sana," ujarnya.

Menurut dr Mun'im Idris, pembunuhan itu memiliki dua tipe, yang pertama sebagai sarana untuk mencapai tujuan dan kedua sebagai pelampiasan emosional.

Sementara saat itu, luka yang ditemukan dalam tubuh Heri Santoso, lebih pada pelampiasan emosional.

“Yang menarik lagi itu mukanya dicacak habis itu, ya. Kan pembunuhan itu cuman dua macam aja, dua tipe. Sebagai sarana untuk mencapai tujuan ya ini untuk merampok bank terus satpamnya dibunuh itu lukanya sederhana. Satu lagi pelampiasan emosional itu sampai dirusak banyak, ya ini kategorinya ini,” ungkap dr. Mun’im Idries.


Very Idham Henyansyah alias Ryan Jombang ramai jadi perbincangan publik usai membunuh 11 orang di belakang rumah orangtuanya di Jombang, Jawa Timur. (Antara/Arief Priyono)

Tak sampai disitu, kekejaman dari Ryan Jombang juga ditunjukkan dengan kondisi mulut korban yang dibelah.

"Yang menarik di sini ternyata mulut korban itu dibelah, ini mencerminkan bahwa ada kata-kata yang tidak enak buat si pelaku," tambahnya.

Selain itu, dr. Mun'im Idris juga mendeteksi bekas luka sobekan kecil di bagian perut. Luka tersebut mengindikasikan bahwa senjata tajam yang digunakan oleh Ryan Jombang dalam membunuh Heri berbenti kecil.

"Di bagian perutnya itu potongannya sedikit kecil-kecil begini, nggak seperti ditebas samurai-lah. Artinya apa? Senjata-senjata kecil ini, pisau dapur bisa. Jangan cari samurai-lah seperti itu," jelasnya.

Lebih lanjut, dr. Abdul Mun'im Idris juga menemukan fakta bahwa Heri belum meninggal ketika dimutilasi.

Hal ini diketahui dari adanya peradangan di jaringan bagian paha kanan yang mengindikasikan bahwa korban masih hidup ketika Ryan Jombang melakukan aksi kejinya memotong jasad.

"Kita periksa di paha kanannya, saraf mikroskopik, ditemukan reaksi radang tadi. Berarti memotongnya sebelumnya tewas," ungkap. Dokter Forensik Abdul Mun'im Idris. 

Sekedar informasi, Ryan Jombang resmi dijatuhi hukuman mati karena terbukti bersalah melakukan pembunuhan disertai mutilasi pada 6 April 2009, kini telah 14 tahun Ryan menunggu untuk dieksekusi mati. (ind)

Dapatkan berita menarik lainnya dari tvOnenews.com dengan mengunjungi Google News

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Bolehkah Melaksanakan Puasa Dzulhijjah Padahal Masih Punya Utang Puasa Ramadhan? Buya Yahya Jawab Tegas Kalau…

Bolehkah Melaksanakan Puasa Dzulhijjah Padahal Masih Punya Utang Puasa Ramadhan? Buya Yahya Jawab Tegas Kalau…

Banyak orang yang berhalangan dan harus membayar hutang puasa wajib Ramadhan atau mengganti di lain waktu. Bolehkan melakukan puasa Dzulhijjah lebih dahulu?
Peringati Bulan Soekarno, PDIP Gelar Wayangan Lakon di Masjid At-Taufiq

Peringati Bulan Soekarno, PDIP Gelar Wayangan Lakon di Masjid At-Taufiq

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP gelar wayangan lakon dalam peringati bulan Soekarno di Halaman Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Masuk Bulan Dzulhijjah, Ternyata Dosa Setahun Kemarin dan akan Datang Langsung Rontok, Kata Buya Yahya Lakukan Amalan ini

Masuk Bulan Dzulhijjah, Ternyata Dosa Setahun Kemarin dan akan Datang Langsung Rontok, Kata Buya Yahya Lakukan Amalan ini

Di bulan Dzulhijjah, umat muslim dianjurkan untuk melakukan ibadah puasa Arafah, mulai pada tanggal 1-9 Dzulhijjah karena memiliki keutamaan yang sangat dahsyat
Seorang Pria di Medan Ditangkap Usai Ancam Mantan Majikan dengan Air Softgun

Seorang Pria di Medan Ditangkap Usai Ancam Mantan Majikan dengan Air Softgun

Seorang pria berinisial RB (39), warga Jalan Komplek Jemadi I, Kelurahan Pulo Brayan Darat, Kota Medan, terpaksa harus mendekam di balik jeruji besi Mapolsek Me
Rampai Nusantara Beri Dukungan Ahmad Luthfi Jadi Kandidat Gubernur di Pilkada 2024 Jateng

Rampai Nusantara Beri Dukungan Ahmad Luthfi Jadi Kandidat Gubernur di Pilkada 2024 Jateng

Organisasi masyarakat Rampai Nusantara menyatakan siap berada dalam barisan pendukung Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi sebagai calon Gubernur Jawa Tengah (Jateng) pada Pilkada 2024.
Mencengangkan, Pertama Kali Dibuka Keluarga, Dalam Jok Motor Pegi Setiawan Ternyata Tersimpan...

Mencengangkan, Pertama Kali Dibuka Keluarga, Dalam Jok Motor Pegi Setiawan Ternyata Tersimpan...

Sejumlah kuasa hukum dan Ibunda Pegi pertama kalinya membuka dalam jok kendaraan roda dua yang biasa dipakai anaknya bekerja bangunan di Bandung, Jawa Barat.
Trending
Lawan Filipina akan Menjadi Pertandingan 'Terakhir' Shin Tae-yong Bersama Timnas Indonesia

Lawan Filipina akan Menjadi Pertandingan 'Terakhir' Shin Tae-yong Bersama Timnas Indonesia

Pertandingan melawan Filipina pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia akan jadi laga 'terakhir' Shin Tae-yong bersama Timnas Indonesia.
Propam Polri 'Pasti' Periksa Iptu Rudiana, Kompolnas Tegas Bilang Ayah Eky Itu Harusnya Tidak Usah Ikut Campur

Propam Polri 'Pasti' Periksa Iptu Rudiana, Kompolnas Tegas Bilang Ayah Eky Itu Harusnya Tidak Usah Ikut Campur

Ketua Harian Kompolnas Irjen (Purn) Benny Mamoto menyayangkan ayah Eky, Iptu Rudiana yang ikut campur dalam penanganan kasus Vina dan anaknya pada 2016 silam.
Timnas Indonesia Dapat Bantuan FIFA Jelang Laga Kontra Filipina di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Timnas Indonesia Dapat Bantuan FIFA Jelang Laga Kontra Filipina di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Timnas Indonesia mendapatkan bantuan dari FIFA jelang laga kontra Filipina di putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 2026, yang akan digelar Selasa (11/6/2024).
Dengar Shin Tae-yong Bakal Turunkan Amunisi Baru, Pelatih Filipina Cemas Bukan Main Jelang Berhadapan dengan Timnas Indonesia

Dengar Shin Tae-yong Bakal Turunkan Amunisi Baru, Pelatih Filipina Cemas Bukan Main Jelang Berhadapan dengan Timnas Indonesia

Tom Saintfiet sebagai pelatih Filipina mengaku kalau dirinya sedikit cemas jelang timnya berhadapan dengan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
3 Pemain Timnas Indonesia Ini Layak Dicadangkan Shin Tae-yong di Laga Lawan Filipina, Reaksi Tak Terduga Pelatih Irak Usai Kalahkan Timnas Indonesia 2-0

3 Pemain Timnas Indonesia Ini Layak Dicadangkan Shin Tae-yong di Laga Lawan Filipina, Reaksi Tak Terduga Pelatih Irak Usai Kalahkan Timnas Indonesia 2-0

3 Pemain Timnas Indonesia ini layak dicadangkan Shin Tae-yong di laga lawan Filipina dan reaksi tak terduga pelatih Irak usai mengalahkan Timnas Indonesia 2-0 merupakan dua berita terpopuler.
Calvin Verdonk Rampung, Shin Tae-yong Makin Full Senyum Timnas Indonesia Bakal Kedatangan Lagi Bintang Eropa Baru yang Potensial

Calvin Verdonk Rampung, Shin Tae-yong Makin Full Senyum Timnas Indonesia Bakal Kedatangan Lagi Bintang Eropa Baru yang Potensial

Setelah Calvin Verdonk, pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong ketambahan amunisi anyar dari pemain keturunan Eropa yang bisa membuat skuad Garuda tangguh.
Seolah-olah Adu Kekuatan, Pengacara Hukum Pegi Setiawan Alias Perong Berani Melawan, Ternyata Polda Jabar Pun Disudutkan

Seolah-olah Adu Kekuatan, Pengacara Hukum Pegi Setiawan Alias Perong Berani Melawan, Ternyata Polda Jabar Pun Disudutkan

Toni RM selaku Pengacara Hukum (PH) Pegi Setiawan berani melawan ke pihak penyidik Direktorat Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jabar buntut tes psikologi Pegi.
Selengkapnya
Viral
Jadwal Hari Ini
Jam
Jadwal Acara
Bundesliga Seru
Selengkapnya