Sleman, DIY - Indonesia masih kekurangan dosen bergelar doktor atau S3. Data Kemendikbudristek pada akhir tahun lalu mencatat hanya ada 45 ribu dosen yang mendapatkan gelar doktor.
Jumlah ini masih jauh dari target pemerintah untuk melahirkan dosen berlatar belakang S3 sebanyak 20-30 persen. Jika dipersentase, jumlah 45 ribu dosen itu hanya sekitar 15 persen.
Berangkat dari hal itu, Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII) mengadakan program akselerasi untuk mempercepat mahasiswa meraih gelar doktor. Tujuannya salah satunya untuk memperbanyak doktor muda di Indonesia.
"Program ini memungkinkan mahasiswa mampu menyelesaikan kuliah S1 hingga S3 dalam kurun waktu 7 tahun saja," ujar Ketua Program Studi Teknik Industri, Program Magister FTI UII Winda Nur Cahyo, Kamis (10/2/2022).
Dijelaskan Winda, untuk meraih gelar sarjana hingga doktor normalnya dibutuhkan waktu antara 8 hingga 9 tahun. Yakni S1 empat tahun, S2 dua tahun, dan S3 dua sampai tiga tahun.
Guna mendukung langkah itu, salah satu caranya melalui kerja sama dengan perguruan tinggi di luar negeri lewat program beasiswa. Hal ini sudah dibuktikan oleh FTI UII di mana dua mahasiswanya sedang melaksanakan program itu.
"Alhamdulillah awal tahun 2022 ini terdapat 2 lulusan Program Studi Teknik Industri, Program Magister FTI UII mendapatkan beasiswa untuk mengikuti Program Doktoral di NTUST,"
NTUST sendiri adalah National Taiwan University of Science and Technology. NTUST merupakan salah satu universitas di Taiwan yang paling progresif membuka peluang bagi calon mahasiswa di seluruh dunia untuk kuliah program bachelor, master, dan doktoral.
Adapun dua mahasiswa tersebut adalah Anindya Agripina Hadyanawati dan Zakka Ugih Rizqi. Keduanya sebelumnya mengikuti program Fast Track dan Double Degree yang merupakan kerjasama UII dengan NTUST.
Program Fast Track dan Double Degree adalah percepatan kuliah di mana mahasiswa bisa mengambil S1 dan S2 secara bersamaan.
"Dengan begitu, setiap siswa S1 tidak perlu menunggu wisuda untuk melanjutkan S2, begitu juga di jenjang S2 ke S3," pungkas Winda. (Andri Prasetiyo)
Load more