LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Penjual puthu bumbung jadul keliling di Tembalang Semarang.
Sumber :
  • Tim tvOne - Teguh Joko Sutrisno

Puthu Bumbung, Kue Jadul yang Bikin Rindu Kampung Halaman

Puthu bumbung merupakan jajanan jadul yang masih bertahan hingga kini. Tak hanya makanannya yang eksis, tapi juga cara jualannya yang tetap dipikul keliling. 

Jumat, 4 Maret 2022 - 13:08 WIB

Semarang, Jawa Tengah - Suara mirip peluit nyaring berbunyi saat pedagang puthu bumbung lewat. Itulah ciri khas yang membuat penggemar puthu bumbung langsung beranjak keluar rumah. 

"Pak, puthu pak....," begitu biasanya orang memanggil, dan otomatis penjualnya akan berbelok dan menepi di depan rumah pembeli.

Puthu bumbung merupakan makanan atau tepatnya jajanan jadul yang masih bertahan hingga kini. Tak hanya makanannya yang tetap eksis, tapi juga cara jualannya yang tetap dipikul keliling. 

Pikulan sebelah kiri penjual adalah tempat menaruh bahan baku sekaligus untuk menata puthu bumbung. Sedangkan pikulan yang di sebelah kanan adalah kukusan untuk memasak. Ada lubang kecil di bagian ujung kukusan yang kalau ditutup akan mengeluarkan suara mirip peluit karena tertekan uap air.

"Kalau pedagang es atau bakso keliling kan kalau ngasih kode ke pembeli pakainya mangkok yang diketuk pakai sendok ya. Nah, kalau bakul puthu yang pakainya kukusan yang disumpeli, jadinya bunyinya ngiiiing.... gitu kayak sempritan," kata Pak Supri, pedagang puthu bumbung yang biasa keliling di Tembalang, Kota Semarang.

Baca Juga :

Puthu bumbung berbahan tepung beras biasa dan tepung beras ketan. Keduanya diadon bersama sedikit garam hingga tercampur rata. Fungsi campuran tepung ketan membuat nantinya puthu bumbung teksturnya jadi kenyal. 

"Kalau nggak pakai campuran tepung ketan nanti jadinya mawur, nggak bisa lengket membentuk gilig gitu," kata Supri yang sudah berjualan puthu sejak belasan tahun yang lalu.

Setelah jadi adonan, kemudian dimasukkan ke dalam bambu kecil seukuran pipa air. Yang suka manis, pada bagian tengahnya diberi irisan gula kelapa atau gula aren.

Adonan dalam bambu ini lalu diletakkan pada kukusan kayu yang diberi air panas dan daun pandan. Bagian atasnya diberi lubang-lubang kecil. Fungsi lubang adalah untuk mengeluarkan uap air ke dalam bambu yang berisi adonan tadi, sehingga puthu bumbung yang diletakkan di atasnya pun bisa matang dan wangi.

Pada kukusan tersebut terdapat sekitar sepuluh lubang untuk memasak sepuluh puthu bumbung wangi. Butuh lima menit saja untuk mematangkan adonan puthu bumbung. Setelah itu, puthu bumbung disodok kayu agar bisa keluar dari bambu. Tumpukan puthu bumbung pun terhidang di atas daun pisang. Di atasnya kemudian ditaburi parutan kelapa dan sedikit gula pasir.

Puthu bumbung terasa gurih dan manis dengan tekstur yang remah tapi juga kenyal. Biasanya nikmat disantap sebagai kudapan di sore hari. Makanya pedagang puthu bumbung biasanya keliling selepas siang. 

Harga puthu bumbung seribu rupiah per biji, tapi biasanya orang membelinya satu bungkus berisi sepuluh puthu bumbung. (Teguh Joko Sutrisno/Buz)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Turnamen Pelajar antar Kampung di Nganjuk Digelar, Ajang Pencarian Bibit Atlet

Turnamen Pelajar antar Kampung di Nganjuk Digelar, Ajang Pencarian Bibit Atlet

Kementerian Olahraga Republik Indonesia resmi membuka turnamen pelajar antar kampung di Kabupaten Nganjuk. Acara yang bertujuan untuk menggali dan mengembangkan bakat olahraga di kalangan pelajar
PDIP Sebut Usulan Kadernya Soal Melegalkan Money Politic Sebagai Bentuk Kejengkelan Pemilu 2024

PDIP Sebut Usulan Kadernya Soal Melegalkan Money Politic Sebagai Bentuk Kejengkelan Pemilu 2024

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat buka suara terkait usulan melegalkan praktik money politics oleh kader partainya, Hugua, selaku anggota Komisi II DPR.
Kementan Dorong Hilirisasi Pangan, Kelola Kawasan Hortikultura Terpadu Seluas 10 Ribu Hektare

Kementan Dorong Hilirisasi Pangan, Kelola Kawasan Hortikultura Terpadu Seluas 10 Ribu Hektare

Kementerian Pertanian (Kementan) mengelola kawasan hortikultura terpadu dari hulu hingga hilir di 10 ribu hektare lahan kering yang tersebar di 13 kabupaten pada tujuh provinsi se-Indonesia.
Oknum Intel Datangi Lokasi Syuting Minta Skenario Film Tanpa Bawa Surat Tugas

Oknum Intel Datangi Lokasi Syuting Minta Skenario Film Tanpa Bawa Surat Tugas

Keluarga Vina (16) mengaku ketakutan saat didatangi dua pria yang ngaku sebagai polisi. Marliyana mengaku didatangi 2 pria yang mengaku sebagai intel kepolisian
Bapak Beli Rokok, Bocah 11 Tahun di Banyuwangi Tenggelam di Sungai

Bapak Beli Rokok, Bocah 11 Tahun di Banyuwangi Tenggelam di Sungai

Sungguh malang nasib yang dialami Bayu. Bocah berusia 11 tahun asal Dusun Tembakur, Desa Sumbermulyo, Pesanggaran ini tenggelam saat berenang bersama adiknya
Timnas Indonesia Resmi Tambah Satu Laga Lagi untuk FIFA Matchday Juni 2024 Selain Hadapi Irak dan Filipina

Timnas Indonesia Resmi Tambah Satu Laga Lagi untuk FIFA Matchday Juni 2024 Selain Hadapi Irak dan Filipina

Timnas Indonesia resmi menambah satu laga lain untuk FIFA Matchday Juni 2024 selain laga kontra Irak dan Filipina di kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Trending
Ayah Vina Sebut Anaknya Belum Bisa Masuk ke Pintu Karena Behel, Rambut Sambung dan Softlens: Setelah Semua Dicabut Dia Bisa Masuk

Ayah Vina Sebut Anaknya Belum Bisa Masuk ke Pintu Karena Behel, Rambut Sambung dan Softlens: Setelah Semua Dicabut Dia Bisa Masuk

Ayah Vina menyebut anaknya belum bisa masuk ke dalam pintu. Ayah Vina mengetahui hal ini ketika Vina merasuki Linda.
Pantas Como 1907 Tolak Datangkan Thom Haye, Tak Disangka Ternyata Pemain Incarannya Berlabel Kelas Dunia

Pantas Como 1907 Tolak Datangkan Thom Haye, Tak Disangka Ternyata Pemain Incarannya Berlabel Kelas Dunia

Pantas gelandang Timnas Indonesia Thom Haye tak dilirik, Como 1907 ternyata menargetkan pemain kelas dunia di bursa transfer musim panas.
Terungkap Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina Cirebon dan Eky setelah 8 Tahun Berlalu Masih Berkeliaran, Polda Jabar Sebut Ciri-cirinya

Terungkap Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina Cirebon dan Eky setelah 8 Tahun Berlalu Masih Berkeliaran, Polda Jabar Sebut Ciri-cirinya

Sosok Pegi alias Perong tersangka kasus pembunuhan Vina Cirebon dan Eky masih berkeliaran sejak tahun 2016 silam. Polda Jabar pun mengungkapkan ciri-cirinya dan
Bukan Shin Tae-yong, Sosok Tak Asing Bagi Timnas Indonesia Ini Justru Akui Dapat Tawaran Latih Korea Selatan

Bukan Shin Tae-yong, Sosok Tak Asing Bagi Timnas Indonesia Ini Justru Akui Dapat Tawaran Latih Korea Selatan

Kontrak Shin Tae-yong bersama Timnas Indonesia sedianya selesai pada Desember 2023 lalu. 
Viral Buntut Pesawat Jemaah Haji Alami Kerusakan Hingga Terbakar, Kemenag Semprot Keras Garuda Indonesia

Viral Buntut Pesawat Jemaah Haji Alami Kerusakan Hingga Terbakar, Kemenag Semprot Keras Garuda Indonesia

Juru Bicara Kementerian Agama Anna Hasbie menegur keras pihak Garuda Indonesia buntut pesawat yang menerbangkan jemaah haji kloter lima mengalami kerusakan.
Rasuki Sahabat, Vina Ancam Polisi untuk Tangkap 3 Pelaku Lain: Kalo Gak Sanggup Cari Biar Saya yang Datengin

Rasuki Sahabat, Vina Ancam Polisi untuk Tangkap 3 Pelaku Lain: Kalo Gak Sanggup Cari Biar Saya yang Datengin

Kasus pemerkosaan dan pembunuhan Vina Cirebon 2016 silam kembali jadi sorotan lantaran cerita tersebut dibuat menjadi sebuah film berjudul Vina: Sebelum 7 Hari
Hotman Paris Turun Gunung Beri Petunjuk soal Lokasi Persembunyiaan Egy Otak Pelaku Pembunuhan Vina di Cirebon: Mohon Pak Kapolda..

Hotman Paris Turun Gunung Beri Petunjuk soal Lokasi Persembunyiaan Egy Otak Pelaku Pembunuhan Vina di Cirebon: Mohon Pak Kapolda..

Pengacara Hotman Paris Hutapea turun gunung mengawal kasus pembunuhan Vina di Cirebon yang terjadi delapan tahun lalu pada tahun 2016 yang kembali mencuat ke permukaan setelah diangkat ke layar lebar dengan judul Vina: Sebelum 7 Hari.
Selengkapnya
Viral
Jadwal Hari Ini
Jam
Jadwal Acara
Selengkapnya