Kudus, Jawa Tengah - Seorang pengrajin peci atau kopiah di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, membuat peci unik dari bahan limbah sisa produksi garmen. Peci beludru yang dinamai peci Ura Rusia ini ramai dipesan karena memberikan kesan unik dan nyaman dipakai.
Lantas bahan tersebut, kata dia, dicoba untuk dibuat kopiah, setelah sebelumnya juga memproduksi kopiah dari bahan lain seperti kain batik maupun karung goni.
Ternyata, kata dia, hasilnya mendapatkan respons positif dari masyarakat, khususnya kaum muslim untuk digunakan saat shalat. Bahkan, saat perang Rusia dengan Ukraina terjadi, kopiah beludru semakin banyak peminat karena dijuluki kopiah Ura Rusia yang kebetulan juga momen tersebut bertepatan dengan bulan puasa Ramadan.
Pesanan yang diterima, menurut Nunung datang dari berbagai daerah di Tanah Air, sehingga pesanan yang diterima membuatnya kesulitan memenuhinya karena kapasitas produksinya memang terbatas.
"Awalnya, kami hanya mampu memproduksi 50 buah kopiah per harinya, kini sudah ditingkatkan menjadi 100-an buah per harinya. Sedangkan tenaga kerjanya ada lima orang, namun yang aktif memproduksi sementara hanya tiga orang," ujarnya.
Untuk harga jual per buahnya mulai dari Rp40.000 untuk bahan tipis dan Rp60.000 untuk kopiah dengan bahan tebal.
Load more