Suhu global yang terus meningkat membuat banyak orang mencari cara untuk mengurangi carbon footprint atau jejak karbon. Jejak karbon adalah jumlah karbon atau gas emisi yang dihasilkan dari berbagai kegiatan manusia pada kurun waktu tertentu.
Jejak karbon yang dihasilkan akan memberikan dampak negatif bagi kehidupan di bumi, seperti kekeringan, berkurangnya air bersih, cuaca ekstrim, dan bencana alam lainnya.
Salah satu cara mengurangi jejak karbon adalah dengan mengubah pola makan atau diet. Diet ini pun diberi nama diet climatarian. Tidak seperti kebanyakan diet yang memprioritaskan kesehatan dan jumlah kalori, diet climatarian berfokus untuk mengurangi efek perubahan iklim dan meningkatkan kesehatan planet bumi.
Diet climatarian ini dilakukan dengan cara fokus pada hasil tanaman yang dapat ditanam sendiri atau sumber tanaman yang tidak memerlukan rantai distribusi yang panjang.
Diet ini tidak mudah diikuti oleh banyak orang. Pasalnya, diet climatarian harus melakukan perencanaan dan kesadaran utuh dalam memilah dan memilih produk makanan alami secara lokal.
Diet climatarian harus menyadari dari mana dan bagaimana makanan diproduksi diproses, dan didistribusikan. Orang-orang yang melakukan diet ini akan menghindari sumber makanan seperti berikut:
Diet climatarian tidak hanya berdampak pada planet bumi tapi juga melindungi kesehatan anda. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), kerusakan lingkungan berkontribusi dalam risiko kesehatan masyarakat.
Misalnya, suhu ekstrem meningkatkan risiko heat stroke, dan iklim yang memanas mengancam kualitas dan produksi makanan. Perubahan iklim juga meningkatkan risiko bencana alam seperti kebakaran hutan (yang dapat mengakibatkan kematian karena penyakit paru-paru) dan banjir (yang meningkatkan risiko penyakit yang ditularkan melalui air, kontaminasi jamur, dan kematian).
Selain itu, artikel tahun 2019 yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences Amerika Serikat menilai 15 kelompok makanan. Dari penilaian tersebut menemukan bahwa makanan dengan dampak lingkungan terendah dapat mengurangi risiko kematian seseorang secara keseluruhan dan satu atau lebih penyakit kronis seperti jantung, kanker, diabetes, dan stroke.
Perlu diingat, diet climatarian tidak sama dengan diet vegan atau vegetarian. Sebagian orang yang mengikuti diet climatarian tetap memakan daging. Mereka percaya bahwa menghilangkan daging pada diet mereka akan mempersulit orang-orang untuk menjalankan diet.
Maka dari itu, para ahli climatarian fokus pada konsumsi sedikit daging tetapi masih berdampak signifikan terhadap lingkungan.
Mengonsumsi produk lokal
Para climatarian memilih untuk mengkonsumsi makanan yang ditanam dari sekitar rumah, atau produk lokal. Hal ini demi mengurangi kebutuhan pengolahan makanan, pengemasan, transportasi, dan polusi.
Selain itu, mengkonsumsi makanan sesuai dengan musimnya atau daerahnya juga membantu untuk mengurangi jejak karbon. Plus, buah-buahan dan sayuran kehilangan nutrisi setelah panen, jadi pengiriman yang lebih lama membuat tanaman tersebut kehilangan banyak nutrisinya.
Para ahli climatarian juga akan mengurangi konsumsi produk-produk olahan susu, dan juga olahan daging-dagingan. Mereka juga akan mengurangi dan mengganti penggunaan minyak sawit agar tidak berkontribusi pada pengurangan hutan akibat dibukanya lahan sawit.(awy)
Load more