tvOnenews.com - Teddy Minahasa mendapatkan tuntutan hukuman mati oleh jaksa penuntut umum (JPU) karena dinilai terbukti bersalah dalam kasus narkoba.
Melalui sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada Kamis (30/3/2023), JPU menilai Teddy Minahasa telah terbukti terlibat dalam jual beli sabu-sabu.
Jaksa juga menilai tidak ada hal yang dapat meringankan tuntutan hukuman mati yang disampaikan kepada Teddy Minahasa.
Lantas bagaimanakah pandangan Islam terkait hukuman mati?
Seperti dilansir tvOnenews.com dari kanal YouTube Al Bahjah TV, berikut ulasan Buya Yahya tentang hukuman mati dalam Islam.
Apakah dihukum mati berarti sudah tertutup pintu tobatnya?
Terkait perkara ini, Buya Yahya menegaskan bahwa kaidah hukuman di dunia dalam ajaran Islam adalah penghapusan dosa dari Allah untuk hamba-Nya yang berdosa.
Karena sudah mendapatkan hukuman di dunia, maka Allah tidak akan memberikan hukuman kepada orang tersebut di akhirat kelak.
"Ingat, semua dosa yang hukumannya diberikan di dunia bagi orang beriman itu penghapus dosa, dan tidak akan dihukum dengan dosa sama di akhirat," ungkap Buya Yahya.
Selama orang tersebut beriman, maka hukuman di dunia yang ia terima adalah bentuk penghapusan dosa agar di akhirat kelak tidak lagi dihukum oleh Allah.
Sampai Buya Yahya mengungkapkan bahwa di zaman Nabi banyak sahabat yang meminta agar diberikan hukuman di dunia karena takut dengan pedihnya hukuman di akhirat.
"Sehingga banyak sahabat Nabi kenapa kok minta dihukum di dunia karena begitu takutnya dihukum di akhirat," jelasnya.
Namun untuk dosa murtad yang pelakunya dihukum mati maka orang tersebut tetap akan berada di neraka dan tak mendapat ampunan Allah.
"Kecuali murtad, maka kalau dipenggal dia di neraka selama-lamanya," tegasnya.
Walau ini adalah penghapusan dosa yang Allah berikan kepada hamba-Nya, tetap tidak dianjurkan untuk meminta hukuman di dunia.
Terutama bagi dosa-dosa yang berhubungan dengan aib, seperti zina.
"Tapi tidak dianjurkan seorang minta hukuman di dunia, khususnya berurusan dengan aib," kata Buya Yahya.
"Misalnya orang pernah berzina, enggak perlu mengatakan," lanjutnya.
Adapun yang dianjurkan adalah ditutup baik-baik, tak perlu diceritakan kepada siapapun, kemudian bertobat dengan sungguh-sungguh.
Yang seperti itu sudah cukup untuk menjadikan dosa-dosa diampuni oleh Allah.
"Nabi mengajarkan ditutup, bertobat minta kepada Allah," jelas Buya Yahya.
Dengan begiut, hukuman yang diterima manusia di dunia sejatinya adalah sebuah bentuk penghapusan dosa dari Allah SWT.
"Bukan ditutup tobatnya, justru itu penghapus dosa, hukuman di dunia itu penghapus dosa," ujar Buya Yahya.
Wallahua'lam.
(far)
Dapatkan berita menarik lainnya dari tvOnenews.com di Google News, Klik di Sini
Load more