tvOnenews.com - Banyak orang terkadang lupa melaksanakan shalat Jumat, bahkan sampai berkali-kali.
Terkadang seseorang juga merasa malas dan berat melaksanakan shalat Jumat yang hanya dilakukan seminggu sekali.
Ada pendapat yang bilang bahwa jika seorang muslim tidak shalat Jumat sebanyak tiga kali masuk dalam golongan orang kafir.
Lantas benarkah demikian? Simak pendapat Buya Yahya soal tidak shalat Jumat tiga kali, seorang muslim masuk dalam golongan orang kafir berikut ini.
Dalam salah satu ceramahnya Buya Yahya menjawab pertanyaan soal hukum tidak shalat Jumat tiga kali berturut-turut bagi seorang muslim.
Apakah benar termasuk golongan orang kafir?
Buya Yahya pertama-tama menjelaskan bahwa orang yang meninggalkan shalat Jumat ada dua macam.
Pertama pendapat yang meyakini bahwasanya shalat Jumat tidak wajib baginya tanpa ada uzur atau suatu penghalang) apapun.
Kedua pendapat yang mengemukakan soal meninggalkan shalat Jumat karena ada uzur syar’i.
"Kalau tanpa ada uzur lalu dia mengatakan memang shalat Jumat wajib baginya maka dia murtad, kafir keluar dari Islam,’’ ujar Buya Yahya dilansir dari kanal Youtube Al Bahjah TV, Kamis (21/12/2023).
Sementara bagi mereka yang meninggalkan shalat Jumat karena ada udzur syar'i maka dia tidak termasuk dalam kategori orang kafir.
Menurut jumhur beberapa ulama seperti mazhab Imam Syafii, Imam Hanafi, dan Imam Malik semua mengatakan hal serupa.
Terkecuali mazhab Imam Ahmad yang menegaskan bagi siapa yang meninggalkan shalat Jumat karena malas-malasan sudah dianggap menjadi kafir.
"Maka tiga, empat, atau lima Jumat dia tidak hadir sama saja selagi dia masih meyakini itu wajib tidak kafir, tapi dosa besar," tutur Buya Yahya.
Hukum tidak shalat Jumat tiga kali, termasuk golongan orang kafir. Source: istockphoto
Buya Yahya kemudian menjelaskan sebuah hadis tentang konsekuensi seorang muslim yang meninggalkan shalat Jumat.
من ترك الجمعة ثلاث مرات تهاونا بها طبع الله على قلبه
Artinya: “Barang siapa yang meninggalkan tiga kali shalat Jumat karena meremehkan, niscaya Allah menutup hatinya.” (HR At-Tirmidzi, At-Tabarani, Ad-Daruquthni).
Maka dari itu, Buya Yahya menegaskan jika orang yang sering meninggalkan shalat Jumat menjadi sebab hatinya menjadi gelap dan susah menerima hidayah dari Allah SWT.
Namun demikian perlu juga diketahui bahwa dalam Islam terdapat golongan orang yang tidak wajib melaksanakan shalat Jumat.
"Suatu ketika ada yang nanya dari Jepang. Buya, saya itu kalau shalat Jumat harus dua jam perjalanan," terang Buya Yahya.
"Saya sampaikan bagus kalau kamu kesana untuk silaturahmi dan sebagainya hiburan. Cuman pada dasarnya apabila di tempatmu tidak ada Jumatan maka tidak wajib. Jangan menyiksa diri," lanjutnya.
Seorang muslim sebaiknya memahami tentang kapan seseorang wajib melakukan Shalat Jumat dan yang tidak wajib.
Sebagaimana Buya Yahya mencontohkan golongan orang sakit parah yang tidak wajib shalat Jumat.
‘"Anda punya ibu sakit yang harus anda temenin, nggak ada yang lain (itu tidak wajib). Terus istri sakit di rumah kemudian dia ketakutan Abang jangan tinggalkan saya, maka Anda tidak wajib Jumat," jelasnya.
"Jadi kalau di wilayah Anda ini teman-teman yang kerja di Korea, Jepang, dan sebagainya jika tidak ada Jumat yang didirikan atau Anda tidak mendengar ada Jumatan maka tidak wajib," sambungnya.
Jadi jika seseorang dengan kondisi yang tidak wajib shalat Jumat, bisa jadi karena dia tidak mengerti kenapa meninggalkan secara berturut-turut, dan konsekuensinya sebagai muslim.
"Maka saya kasih tahu itu biar dia tidak merasa melanggar terus. Semoga Allah menjaga hati kita, iman, dan kerinduan kepada kebaikan serta memberi ilmu yang bermanfaat," tandas Buya Yahya.
(udn)
Baca artikel tvOnenews.com terkini dan lebih lengkap, klik google news.
Load more