Agar lebih jelas, Ustaz Adi Hidayat menerangkan tentang sejarah munculnya kebiasaan mengusap wajah setelah shalat.
"Yang ada, dugaan dari ahli sejarah bahwa dulu zaman Nabi masjidnya belum seperti kita," ungkap Ustaz Adi Hidayat.
"Masjidnya itu alasnya masih tanah, tiangnya terbuat dari pelepah kurma, kemudian atapnya terbuat dari daun-daun kurma, yang kalau hujan pasti bocor dan kalau panas pasti kepanasan," lanjutnya.
Dengan kondisi tersebut, maka tidak jarang ada kotoran pasir atau debu yang menempel di wajah sehingga diusap setelah selesai shalat.
"Karena itulah kalau sudah sujud itu menempel pasir dan lumpur di keningnya, karena itu wajar selesai shalat dihapus dibersihkan," ujar Ustaz Adi Hidayat.
"Jadi kalau bapak ibu misalnya kotor karpetnya kemudian setelah salam ada bekasnya silakan dihapus," lanjutnya.
Load more