“Dalam sebuah riwayat dijelaskan ada seseorang menjalankan satu perjalanan dan tiba-tiba dia kelelahan lalu duduk di bawah satu naungan pohon,” ujarnya.
Nabi datang kepadanya dengan bertanya mengapa ia seperti itu. Orang yang melakukan perjalanan tersebut kemudian memberitahu pada Nabi bahwa dirinya sedang berpuasa.
Rasulullah pun mengungkapkan tidak baik apabila seseorang berpuasa dalam keadaan safar. Hal ini tertuang dalam hadis yang bersumber dari Hamzah bi Amr al-Aslami, bahwa Rasulullah pernah bersabda terkait hukum membatalkan saat berpuasa ketika bepergian.
“Wahai Rasulullah, sungguh aku tak punya kekuatan untuk tetap berpuasa dalam bepergian. Apakah aku berdosa? Beliau bersabda, “Itu adalah kemurahan dari Allah. Siapa yang memanfaatkannya hal itu bagus. Dan siapa yang ingin tetap berpuasa, maka tidak ada dosa atasnya.”,” (HR Muslim).
Namun, berbeda kondisi bila seseorang yang melakukan perjalanan jauh tapi tetap merasa nyaman dan tak mengalami kesulitan.
“Jika Anda bepergian misal ke Semarang jaraknya jauh tapi menggunakan pesawat, artinya Anda nyaman itu tidak boleh batal puasa,” tegas Ustaz Adi Hidayat.
Maka seseorang yang tetap menjalankan puasa akan mendapatkan dua pahala sekaligus, yaitu pahala menjalankan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan serta menikmati kesabaran.
Load more