Jakarta, tvOnenews.com- Keutamaan shalat tahajud secara umum dipahami mampu mengabulkan doa dengan cepat.
Hal ini juga disampaikan Ustaz Adi Hidayat (UAH), dalam ceramah singkatnya ia menyoroti hal tersebut. Lantas, bolehkah tanpa tidur?
Mengutip dari YouTube Audio Dakwah, Senin (17/2/2024). Ustaz Adi Hidayat pun menjelaskan kalau sebenarnya dalam Islam sudah jelas aturannya.
Hal tersebut tidak bisa ditawar loh. Ada baiknya mematuhi apa yang Allah SWT sudah ditetapkan.
"Kalau hukum tidak bisa ditawar ya, kalo tahajud itu diawali dengan tidur, jadi Anda tidur dulu, adapun maknanya berasal dari kata hajada artinya tidur baru bangun," jelas Ustadz Adi Hidayat.
Dengan begitu, Ustaz Adi menganjurkan agar bisa merencanakan waktu tidur dengan baik.
Hal ini sebagaimana dalam firman Allah SWT, disebutkan dalam Al-Qur’an Surat Al-Isra ayat 79:
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا
Artinya: "Pada sebagian malam lakukanlah salat tahajud sebagai (suatu ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji."
"Sehingga antum rencanakan, jam berapapun bangun, tidak harus jam 2, antum bangun jam 1 boleh shalat tahajud, jadi antum tidur dulu," terang Ustadz Adi Hidayat.
Namun, bagaimana jika seseorang yang berniat tahajud namun sulit untuk bangun?.
UAH menjelaskan lebih baik melaksanakan shalat qiyamul lail, yaitu 4 rakaat setelah shalat Isya.
"Anda dapat lakukan yang namanya qiyamul lail, kemudian mengerjakan shalat sunah dulu 4 rakaat atau minimal 2 rakaat. Sholat malam itu minimal 2 rakaat, setelahnya lanjut witir minimal 1 rakaat. Baru kemudian Anda mengambil waktu tidur," sambungnya.
Sementara untuk waktu shalat tahajud, lebih afdholnya sesuai anjuran Allah SWT. Pada waktu terakhir jelang shalat subuh.
Sebagaimana, Allah SWT berfirman di dalam QS. Adz-Dzariyat ayat 18:
وَبِالۡاَسۡحَارِ هُمۡ يَسۡتَغۡفِرُوۡنَ
Artinya: "Dan selalu memohonkan ampunan di waktu pagi sebelum fajar." (klw)
Load more