Operator Liga Ingatkan Suporter PSS Sleman, Ada Kerumunan Kompetisi Bisa Dihentikan

Sleman, DIY - Polemik antara suporter dengan managemen PSS Sleman hingga kini belum menemui titik terang. Sleman Fans terus menggelar aksi protes menuntut Pelatih Dejan Antonic, Dirut PT PSS Marco Gracia Paulo, dan pemain Arthur Irawan keluar dari PSS.

Aksi protes itu dilakukan mulai dari menggeruduk Omah PSS dan mendatangi tim Super Elja saat bermain di Bandung. Terbaru, sekitar 900 suporter PSS datang ke Solo ketika Elang Jawa melawan Barito Putera.

Namun aksi mereka di Solo berhasil dicegah polisi hingga sempat mengakibatkan kericuhan. Padahal PT LIB selaku operator liga dengan tegas melarang suporter datang karena bisa berdampak bagi keberlangsungan kompetisi.

Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita mengingatkan para suporter agar bersikap dewasa saat memprotes klubnya. Pasalnya jika terjadi klaster penularan Covid-19 akibat kerumunan suporter bisa berimbas ke liga.

"Para suporter harus lebih dewasa agar liga bisa terus jalan. Karena apabila ada kerumunan yang mengakibatkan klaster baru, apalagi ada kerusuhan, liga bisa dihentikan pemerintah," kata Lukita saat dihubungi wartawan, Senin (18/10/2021).

Lukita menambahkan, pihaknya sudah berkomunikasi langsung dengan tim PSS terkait hal ini. Tujuannya agar kasus seperti itu tidak kembali terulang.

"Sudah dikomunikasikan ke berbagai pihak terutama klub sebagai yang berhubungan langsung dengan suporter," imbuhnya.