Jakarta – Tahun 1988 menjadi tahun paling fenomenal bagi Steffi Graf, bahkan bagi tenis dunia. Ia menjadi satu-satunya, petenis yang bisa menyabet status Golden Slam, alias menyapu bersih gelar juara grand slam, dan meraih emas olimpiade. Sampai saat ini, belum ada petenis yang mampu menyamai capaian atlet asal Jerman ini.
Kisah sukses Graf diawali dengan menjuarai grand slam, Australia Terbuka 1988. Di final, ia menaklukkan petenis putri kawakan Chris Evert, dua set langsung, 6-1 7-6 (3).
Graf melanjutkan dominasnya dengan merajai Prancis Terbuka di tahun yang sama. Kali ini yang menjadi korbannya adalah petenis Uni Soviet, Natasha Zvereva, ia menang love game 6-0, 6-0.
Graf vs Navaritola
Sensasi Graf berlanjut ke Wimbledon Open. Kali ini di final, ia menghadapi ratu tenis asal Amerika Serikat, Martina Navratilova. Dalam laga, Graf harus bermain tiga set dan menang 5-7, 6-2 dan 5-1.
Graf vs Sabatini
Sebelum berkiprah di Grand Slam terakhir di tahun 1988, petenis kelahiran Mannheim ini tampil di Olimpiade Seoul 1988. Dan lagi-lagi Graff mencapai partai final. Di laga perebutan medali emas, Graff berhasil menaklukkan petenis cantik asal Argentina, Gabriela Sabatini.
Dan pertemuan Graf dan Sabatini kembali terjadi di final Grand Slam penutup tahun, Amerika Serikat Terbuka. Graf kembali mengalahkan Sabatini melalui pertandingan rubber set. Graf berhasil menyabet status Golden Slam, sekaligus Grand Slam karena menjuarai seluruh turnamen grand slam dan olimpiade di tahun yang sama.
Peluang Djokovic
Sejauh ini belum ada yang mampu menyamai capaian Graf. Petenis putra Novak Djokovic berpeluang meraih titel Grand Slam, andai ia berjaya di Amerika Serikat terbuka tahun ini. Sebelumnya Joker berhasil menjuarai Australia Terbuka, Prancis Terbuka dan Wimbledon Terbuka 2021. (Wendy Boer/mii)
Load more