Dibantai Bayern Munchen 0-3, Ini Alasan Pelatih Barcelona

Barcelona, Spanyol - Pelatih Barcelona, Ronald Koeman angkat bicara usai tim besutannya kalah 0-3 di Camp Nou dalam laga perdana UEFA Champions League, Rabu (15/9) dini hari.

Koeman berdalih timnya bermain baik di babak pertama, tetapi nasib buruk menimpa saat gol pertama Munchen terjadi hingga mengubah jalannya pertandingan.

"Saya pikir kami memulai laga dengan baik. Permainan mulai sulit saat kami masuk area mereka karena kami kurang kecepatan dan kontrol bola," ungkap Koeman.

"Sedikit demi sedikit kami mengalami masalah. Gol pertama (Bayern Munchen) karena kami tidak beruntung dan gol itu mengubah jalannya pertandingan," tambah Koeman.

Koeman juga beralasan kekalahan Barcelona terjadi akibat ia memainkan banyak pemain muda yang kurang pengalaman jika dibandingkan pemain tim lawan.

"Kami mengganti pemain selama babak kedua. Ada perbedaan kualitas di antara pemain muda kami—terlepas dari prospek cerah di masa depan yang mereka tunjukkan hari ini—dibandingkan dengan pemain yang mereka (Bayern Munchen) turunkan. Di masa sekarang hal semacam itu menjadi pembeda antar dua tim," dalih Koeman.

Kekalahan telak Barcelona di kandang sendiri dini hari tadi memicu kemarahan dari para fans garis keras La Blaugrana.

Gelombang desakan agar Koeman dipecat mulai mengemuka, pasalnya Koeman dianggap tidak mempersiapkan tim dengan baik pasca kepergian Lionel Messi ke PSG di bursa transfer.

Namun Koeman tetap menanggapi santai desakan pemecatan terhadap dirinya tersebut.

"Saya rasa (pemecatan) tidak tergantung pada satu pertandingan, hal ini harus berdasarkan sejumlah seri pertandingan. Tapi saya pikir saya tidak dapat berbuat apapun jika itu menjadi pendapat anda dan publik," ujar Koeman santai.

"Di dalam tim, kami tahu apa yang kami punya dan kami kekurangan pemain. Dan dalam hal itu saya selalu bilang ke Presiden klub saat ada masalah. Kami berdua selalu bersedia saling berdiskusi. Jadi saya ingin berhenti bicara mengenai isu pemecatan ini," tutup Koeman. (mat/act)