Profesor Universitas Korea Puji Megawati Hangestri, Sebut Beri Warna Bagi Budaya Korea Selatan

tvOnenews.com - Atlet voli Indonesia, Megawati Hangestri menjadi perhatian publik Korea Selatan setelah direkrut oleh klub V-League, Jung Kwan Jang Red Spark. 

Megawati pun menjadi salah satu pemain terbaik di tengah gempuran pemain bintang yang bermain di Liga voli Korea Selatan ini. 

Tak jarang Megawati menjadi kunci kemenangan bagi timnya sendiri termasuk ketika menjadi topskorer ketika Jung Kwan Jang Red Spark mengalahkan AI Peppers. 

Pujian pun dilayangkan pada Profesor Emeritus Universitas Korea Selatan, Han Sang-yeol. Han Sang-yeol menyebut kesempatan Megawati bermain lewat Kuota Asia berhasil membuka mata publik Korea Selatan.

Megawati tak hanya menjadi pemain Indonesia pertama yang bermain di Korea Selatan. Dia pun menjadi pemain muslim pertama sekaligus yang menggunakan hijab di Liga voli Korea Selatan. 

"Sistem tersebut telah ada di liga basket dan voli putra, namun alasan dia lebih menonjol karena dia mengenakan hijab dan pakaian olahraga yang dia kenakan," kata Han Sang-yeol dilansir dari laman G E-News.

Han Sang-yeol tak menyangkal bahwa Korea Selatan terlalu fokus pada bangsa sendiri sehingga ketika berhadapan dengan orang asing mereka akan merasa ada sesuatu yang tak wajar. 

"Oleh karena itu, memahami budaya lain telah menjadi faktor penting untuk memperkaya kehidupan dan kelancaran komunikasi," kata Han Sang-yeol.

Han Sang-yeol mengakui Korea Selatan beruntung karena kedatangan Megawati Hangestri sebagai bukti bahwa masyarakat bisa menerima budaya lain di negara mereka. 

"Sikap tim voli putri yang mengakui keberagaman memberi kesan baik bagi masyarakat Indonesia terhadap Korea Selatan," kata Han Sang-yeol. 

Dia mengakui hal serupa telah dilakukan Korea Selatan dengan idol seperti BTS dan BlackPink yang berhasil membuat masyarakat Korea Selatan bisa nyaman belajar atau bekerja di luar Korea. 

"Di kampus, mahasiswa dari seluruh dunia bisa hidup bebas, berbaur dengan mahasiswa kami. Kita perlu memberikan pendidikan untuk meningkatkan kecerdasan buaya dengan saling memahami dan menghormati," kata Han Sang-yeol. (hfp)