Steven mencatatkan waktu tercepat, yakni 1 menit 10,03 detik, atau melebihi rekornya sendiri di APG 2017 Malaysia dengan 1 menit 10,48 detik. "Puji Tuhan, saya bisa selesaikan dengan baik. Rekor di Malaysia 2017, saya buat pecah di koma detiknya," kata Steven, usai pengalungan medali.
Atlet asal Manado, Sulawesi Utara memasang target medali emas sekaligus memperbaiki catatan waktu. "Karena di situ juga visi saya ingin memecahkan rekor sendiri. Puji Tuhan bisa pecah dengan pertandingan saat ini," ujar Steven.
Mengenai persaingan, Steven mengaku APG 2022 lebih kompetitif meski pesertanya tidak sebanyak saat APG 2017 di Malaysia. "Sekarang ini lebih maju dari tahun-tahun kemarin. Persaingan agak berat, tetapi peserta agak berkurang. Mungkin karena pandemi jadi agak berkurang," imbuh Steven.
Dari negara-negara peserta APG 2022, Steven menyebutkan sejumlah negara yang menjadi lawan beratnya, yakni Vietnam, Malaysia, dan Thailand. "Senang karena bisa memecahkan, serta mempertahankan rekor," lanjut Steven yang masih akan turun pada 50 meter gaya kupu-kupu.
Penuh optimisme, Tangkilisan Steven Sualang ingin merebut medali emas lagi. Pada hari kedua penyelenggaraan para-renang APG 2022, ia telah meraih medali emas keempat pada nomor 50 meter gaya punggung putra S10. (ant/raw)
Load more