Tinggal menghitung waktu sebelum vaksin COVID-19 mulai disuntikkan ke masyarakat. Belum lama ini Pemerintah Indonesia kembali mendatangkan vaksin COVID-19 sebanyak 1,8 juta dosis. Vaksin produksi Sinovac ini tiba di di tanah air pada Kamis, 31 Desember 2020 silam.
Kedatangan vaksin ini merupakan yang kedua kalinya setelah sebelumnya 1,2 juta vaksin Sinovac tiba pada 6 Desember 2020 lalu, sehingga menambah ketersediaan vaksin bentuk jadi asal Sinovac menjadi 3 juta dosis. Turut hadir saat penjemputan vaksin di Bandara Soekarno-Hatta antara lain Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Meskipun begitu, vaksin Sinovac yang telah tiba di Indonesia saat ini masih menunggu izin darurat dari BPOM dan menunggu uji klinis tahap ketiga. Harapannya vaksinasi dapat segera dilakukan dan Indonesia dapat melawan COVID-19.
Ada pun Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan tata cara pelaksanaan vaksinasi COVID-19 yang direncanakan akan dilakukan awal tahun 2021 ini. Masyarakat juga dapat mengecek status sebagai penerima vaksin COVID-19 tahap pertama secara mandiri. Pelaksanaan vaksinasi akan dilaksanakan dalam beberapa tahap, namun untuk tahap pertama masih akan diperuntukkan bagi tenaga kesehatan yang berada di garda terdepan penanganan COVID.
Nantinya, seluruh tenaga kesehatan yang memenuhi syarat tentunya akan masuk dalam daftar penerima vaksin COVID-19 tahap pertama. Kini, seluruh tenaga kesehatan sudah dapat memulai untuk melakukan pengecekan apakah namanya terdaftar sebagai penerima vaksin COVID-19.
Untuk itu ada beberapa cara apabila ingin mengecek nama yang terdaftar sebagai penerima vaksin COVID-19, diantaranya dapat mengunduh aplikasi PeduliLindungi di Android maupun iOS. Selain itu, dapat melakukan pengecekan dengan mengunjungi lama pedulilindungi.id di browser.
Langkah pertama, di browser dapat kunjungi laman pedulilindungi.id. Jika sudah masuk dalam laman pedulilindungi.id maka akan ada tulisan periksa dengan cara memasukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK). Setelah memasukkan NIK sesuai dengan KTP, nantinya akan muncul informasi atau keterangan nama yang yang terdaftar sebagai penerima vaksin COVID-19 tahap pertama.
“Cara ini cukup mudah dan cepat,” kata Maria. Mulai 31 Desember 2020, Kementerian Kesehatan telah mengirimkan SMS bagi tenaga kesehatan yang telah terdaftar sebagai penerima vaksin COVID-19 tahap pertama.
“Tapi jika memang belum mendapatkan pesan singkat melalui SMS Anda dapat melakukan pengecekan seperti saya tadi,” paparnya. Karena saat ini pemerintah telah menyiapkan 1,3 juta vaksin bagi tenaga kesehatan di 34 provinsi yang akan diberi vaksinasi tahap pertama.
Pada Senin (1/4/) kemarin, Biofarma selaku distributor mengirimkan vaksin ke Provinsi Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Bali, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, dan Papua.
Jawa Timur dan Jawa Tengah menjadi provinsi dengan pengiriman dosis terbanyak dengan masing-masing 77.760 dan 62.560, disusul selanjutnya dengan Lampung dengan 40.520, serta Sumatera Barat dengan 36.920. Kebutuhan vaksin COVID-19 untuk masyarakat Indonesia sendiri diperkirakan sebanyak 426 juta dosis.