Awan kelam kembali menggelayuti dunia penerbangan komersil. Pesawat Sriwijaya Air dengan nomor SJ182 tujuan Jakarta-Pontianak hilang kontak sekitar pukul 14.40 WIB, Sabtu (09/01). Tak lama setelah itu, tim gabungan dari Basarnas, TNI, dan Polri langsung menyisir lokasi terakhir pesawat tersebut hilang kontak yakni di perairan pulau Lancang, Kepulauan Seribu, provinsi DKI Jakarta.
Untuk mempercepat pencarian, Panglima TNI Hadi Tjahjanto menggelar Operasi Militer Selain Perang (OMSP). Sedikitnya ada 54 kapal dan 13 pesawat yang menyisir radius lokasi jatuhnya pesawat. Armada tersebut berasal dari Tim SAR gabungan, yakni Basarnas, TNI AL, TNI AD, Polri, Kemenhub, Bakamla, BPPT, hingga pemerintah daerah. Sementara jumlah orang yang terlibat dalam evakuasi mencapai lebih dari dua ribu orang.
Kerja keras tersebut membuahkan hasil. Tak hanya dapat mengumpulkan potongan tubuh korban kecelakaan agar bisa diidentifikasi, tim penyelam juga menemukan beberapa benda diduga milik pesawat Sriwijaya Air SJ182. tvOne menyiarkan, tim Komando Pasukan Katak (Kopaska) menemukan sejumlah serpihan badan pesawat yang memiliki warna khas Sriwijaya Air dan juga velg roda pesawat.
Salah satu momen terpenting dalam operasi SAR tersebut adalah ditemukannya black box atau kotak hitam pada Selasa (12/1). Kotak hitam adalah sekumpulan perangkat yang digunakan pada transportasi, merujuk kepada perekam data penerbangan (FDR) dan perekam suara kokpit (CVR) dalam pesawat terbang.
Fungsi kotak hitam untuk merekam pembicaraan antara pilot dan pemandu lalu lintas udara atau air traffic control (ATC) serta untuk mengetahui tekanan udara dan kondisi cuaca selama penerbangan. Data-data yang tersimpan dalam black box dapat mengungkapkan penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya SJ182. Selanjutnya, masih akan dilakukan pencarian cockpit voice recorder (CVR) atau perekam suara kokpit.
“Sekali lagi kami mohon doanya dari semuanya agar pengunduhan data bisa berjalan lancar. Sekali lagi kami membutuhkan waktu dua sampai lima hari. Apakah data ini bisa terbaca atau tidak, nanti kami akan sampaikan. Kalau data memang berhasil kita buka dan isinya seperti apa dan kami akan sampaikan garis besarnya,” kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono saat serah terima black box.
Pesawat Sriwijaya Air SJ182 memiliki rute dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang menuju ke Pontianak, Kalimantan Barat. Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh nelayan setempat bahwa sempat terdengar suara dentuman yang sangat keras di waktu pesawat tersebut hilang kontak. Dalam manifest penerbangan, ada 62 orang yang berada di atas pesawat nahas tersebut. 62 orang itu terdiri dari 50 penumpang, 40 penumpang dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi ditambah 12 orang kru 6 kru aktif dan 6 ekstra kru.