Digitalisasi Penting Untuk Mencapai SDGs

Jakarta - Digitalisasi berperan penting dalam upaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), termasuk dalam sektor kehutanan dan lingkungan hidup. “Aplikasi digital sangat perlu dan penting untuk manajemen lanskap,” kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya dalam diskusi virtual Think 20 (T20) di Jakarta, Rabu 15 Juni 2022.

Beberapa contoh digitalisasi yang telah dilakukan KLHK, misalnya implementasi Sistem Monitoring Hutan Nasional (SIMONTANA) untuk informasi sumber daya hutan berbasis spasial, pemantauan titik panas kebakaran hutan dan lahan, serta pemantauan daring untuk mengontrol polusi air. “Digitalisasi sistem dan pendukung kebijakan sangat dibutuhkan dalam usaha kami mengelola lanskap,” kata Menteri Kehutanan.

Indonesia berusaha mencapai target-target SDGs, termasuk telah mencapai beberapa indikator seperti dalam tujuan 15 tentang ekosistem daratan. Saat ini tutupan hutan di daratan Indonesia terus bertambah dan tingkat deforestasi dari 2014 hingga 2020 terus menurun. Pada 2014 deforestasi terjadi pada lahan seluas 1,09 juta hektare, sedangkan pada 2020 turun menjadi 115.000 hektare.

Pemerintah juga telah melakukan moratorium izin baru untuk hutan alam primer dan lahan gambut pada tahun 2011, yang kemudian menjadi permanen pada tahun 2019. Indonesia juga terus meningkatkan usaha dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan. “Usaha mencegah kebakaran hutan dan lahan atau karhutla dilakukan beberapa pemangku kepentingan. KLHK, BNPB, Polri, TNI, pemerintah daerah serta komunitas, Masyarakat Peduli Api dan para tokoh masyarakat," kata Siti Nurbaya. (HW/ree)