Dok. foto Letjen Jenderal Siswondo Parman..
Sumber :
  • viva

Mengenal Pahlawan Revolusi Letjen S. Parman yang Ternyata Mempunyai Saudara Kandung Petinggi di Politbiro CC PKI

Kamis, 29 September 2022 - 14:42 WIB

Jakarta - Letnan Jenderal TNI Anumerta Siswondo Parman atau yang lebih dikenal dengan nama S. Parman merupakan salah satu Pahlawan Revolusi Indonesia dan tokoh militer Indonesia. 

S. Parman menjadi salah satu korban dalam peristiwa G30S PKI. Letjen S. Parman kemudian mendapatkan gelar Letnan Jenderal Anumerta. Ia adalah anak keenam dari sebelas bersaudara yang dilahirkan di Wonosobo, Jawa Tengah pada tanggal 4 Agustus 1918.

Ayahnya bernama Kromodihardjo bekerja sebagai seorang pedagang. Meskipun Kromodihardjo hanyalah seorang pedagang di Pasar Wonosobo, dia selalu mengusahakan agar anak-anaknya bisa memperoleh pendidikan setinggi-tingginya. Parman menyelesaikan pendidikan di HIS (Hollandsch Inlandsche School) atau Sekolah Dasar Belanda di Wonosobo. 

Kemudian dia melanjutkan ke MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) atau Sekolah Menengah Pertama di Yogyakarta. Seharusnya dia setelah lulus, Parman melanjutkan ke AMS (Algemeene Middelbare School) yang setara dengan tingkat SMA namun karena ayahnya meninggal dunia pada tahun 1937 membuat Parman tidak bersekolah hampir dua tahun. 

Parman kemudian membantu ibunya berdagang di Pasar Wonosobo. Setelah menemukan waktu yang tepat, S. Parman kembali melanjutkan sekolahnya di AMS yang setara dengan SMA. Sesuai dengan keinginan sang ayah, S. Parman kemudian masuk ke Sekolah Tinggi Kedokteran (STOVIA) di Jakarta.

S. Parman kembali terhambat untuk pendidikannya, ia tidak bisa menyelesaikan sekolah kedokterannya ini karena invasi Jepang pada tahun 1942. Saat Parman tengah berada di Wonosobo, ia bertemu polisi militer Jepang, Kenpetai yang mengatakan kalau mereka membutuhkan seseorang yang bisa berbahasa Inggris sebagai penerjemah.

Mulai saat itu, Parman yang fasih berbahasa Inggris mengikuti Kenpetai hingga ke Yogyakarta. Meski membantu Jepang, rasa nasionalisme S. Parman tetap tinggi. Ia terus berhubungan dengan teman-temannya yang berjuang diam-diam untuk melawan Jepang.

Berita Terkait :
1
2 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
00:49
01:46
04:06
01:58
01:04
09:13
Viral