119 SMP di Sleman Gelar PTM Terbatas Hari Ini

Sleman, DIY - Sebanyak 119 sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, hari ini mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Ujicoba perdana PTM terbatas dilakukan dengan ujian asesmen nasional berbasis komputer (ANBK) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Dari pantauan di SMP Negeri 2 Depok Sleman, pelaksanaan PTM terbatas dilakukan dengan protokol kesehatan ketat. Siswa diwajibkan memakai masker dan menjaga jarak selama ujian ANBK.

"Penerapannya sudah sesuai dengan aturan dari kementerian, yaitu satu kelas ada 15 siswa, ada 3 kelas," kata Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo usai pantauan, Senin (4/10).

Kustini menjelaskan, pihaknya akan melakukan evaluasi uji coba sekolah tatap muka selama satu pekan. PTM terbatas juga dilakukan dengan hati-hati agar tidak terjadi klaster baru penularan Covid-19 di sekolah.

"Harapannya tidak ada tapi kalau memang nanti ada langsung kita evaluasi bersama-sama, kalau ada klasternya nanti kita tutup sementara di sekolah itu. Tapi kalau melihat tadi kita pantau, Insya Allah tidak ada karena tidak ada kerumunan, semua pakai masker, semua sudah divaksin baik guru maupun anak-anak," jelasnya.

Guna mengantisipasi munculnya klaster sekolah, Kustini meminta pihak sekolah berkoordinasi dengan Puskesmas setempat. Guru dan kepala sekolah juga diminta memantau terus siswanya agar selalu menjalankan protokol kesehatan.

"Di Sleman itu kan ada 25 Puskesmas jadi mereka nanti mantau semuanya, guru dan kepala sekolah juga mengawasi anak-anak karena namanya anak-anak gojek (bercanda) lepas masker ya nanti yang mengingatkan guru-guru dan kepala sekolahnya," harapnya.