Eks anggota TGIPF Kanjuruhan dan Koordinator Save Our Soccer, Akmal Marhali.
Sumber :
  • Hartini Setia Ningrum

Eks Anggota TGIPF Sebut Tragedi Kanjuruhan Adalah Dosa Berjemaah

Minggu, 13 November 2022 - 21:39 WIB

Jakarta - Eks anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Akmal Marhali sebut tragedi Kanjuruhan sebagai dosa berjemaah. Maka dari itu, dia menyatakan, semua pihak harus bertanggung jawab atas insiden tersebut.

"Ini adalah dosa berjamaah. Semua bertanggung jawab. PSSI sebagai regulator dan pemilik hak kompetisi, PT Liga Indonesia Baru, klub, kepolisian, dan suporter, semua harus menanggung dosa yang terjadi di Kanjuruhan," kata eks anggota TGIPF Akmal Marhali, Minggu (13/11/2022) yang menjabat sebagai Koordinator Save Our Soccer.

Kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, telah menewaskan 135 korban jiwa dalam pertandingan antara Arema FC dan Persebaya pada Sabtu (1/10/2022) lalu.

"Ini adalah kasus yang sangat luar biasa, dimana menewaskan 135 orang dan menjadi perhatian dunia karena kasus kedua terbesar di dunia dalam sepak bola," ujarnya dalam pemaparan hasil survei terkait tragedi Kanjuruhan dan reformasi PSSI.

"Apabila ada indikasi pidana, harus diusut tuntas dan dibuka secara transparan," sambungnya.
 

Berdasarkan hasil rapat TGIPF kepada pihak-pihak terkait tragedi Kanjuruhan, PSSI mendapat paling banyak rekomendasi.
 

“PSSI menjadi yang paling banyak mendapat rekomendasi. Ada 12 rekomendasi untuk PSSI. Selain itu, ada sebelas rekomendasi untuk Polri,” ucapnya.

Meskipun masa kerja TGIPF sudah berakhir, ia akan memastikan seluruh anggota tim untuk mengawal rekomendasi yang sudah diserahkan kepada Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.

"Per 4 November 2022, masa kerja TGIPF sudah berakhir. Namun, kami semua punya komitmen mengawal rekomendasi TGIPF agar dijalankan," tutur Akmal.

Ia mengatakan tragedi Kanjuruhan sebagai momentum berbenah dan jalan perbaikan sepak bola Indonesia. Menurutnya, selama ini permasalahannya tak pernah diselesaikan dari akarnya.

"Sepak bola kita perlu pembenahan, Kami sampaikan kepada presiden bahwa masalah sepak bola Indonesia ada di akarnya. Kalau tak dibenahi, hal ini akan terus tumbuh," tandasnya. (hsn/fan)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:00
02:28
01:11
03:46
00:53
01:49
Viral