Kritik PPKM Jawa-Bali, Presiden : Tidak Tegas dan Tak Konsisten | lifestyleOne

Senin, 1 Februari 2021 - 12:18 WIB

Jakarta, Klik Disini -  Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diberlakukan di tengah pandemi diterapkan secara lebih konkret. Presiden Jokowi menegaskan, esensi dari kebijakan PPKM  yang diberlakukan di tengah pandemi saat ini ialah mengurangi atau bahkan mencegah terjadinya mobilitas masyarakat untuk menekan laju penularan COVID-19.

Oleh karena itu, lanjut Presiden Jokowi, ketegasan dan konsistensi dari penerapan kebijakan tersebut sangat dibutuhkan untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Hal tersebut ditegaskan oleh Presiden Jokowi kepada jajarannya dalam rapat terbatas yang digelar di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (29/1). "Esensi dari PPKM  ini kan membatasi mobilitas, tetapi yang saya lihat di implementasinya ini kita tidak tegas dan tidak konsisten," ujar Presiden Jokowi.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Negara menginstruksikan Panglima TNI Hadi Tjahjanto, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas agar dalam penerapan kebijakan berikutnya turut terlibat dan intens berada di lapangan untuk memberikan contoh kedisiplinan serta sosialisasi dengan melibatkan para tokoh masyarakat dan agama mengenai protokol kesehatan sebagai bagian dari kebijakan pembatasan itu.

"Yang ingin saya dengar adalah implementasi lapangannya seperti apa. Mungkin nanti Kementerian Agama melibatkan tokoh-tokoh agamanya seperti apa, TNI seperti apa, di Polri seperti apa dan Pak Menko nanti yang mungkin bisa men-drive agar ini betul-betul lapangannya terjadi," kata Presiden Jokowi.

Selain itu Presiden Jokowi meminta jajaran terkait untuk turut melibatkan sebanyak-banyaknya pakar dan epidemiolog. Keterlibatan dan kerja sama para pakar bersama pemerintah nantinya diharapkan akan menghasilkan desain kebijakan yang lebih baik dan komprehensif.

Sementara itu, Dokter spesialis paru dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Cabang Jawa Tengah dr. Indah Rahmawati, Sp.P mengingatkan masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). "Mari bersama-sama patuhi PPKM sebagai salah satu upaya untuk memutus siklus penularan COVID-19," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Minggu.

Dia mengingatkan bahwa memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan menghindari kerumunan merupakan salah satu cara efektif untuk mencegah penyebaran COVID-19. Dia juga mengingatkan masyarakat untuk waspada saat ingin makan bersama dan harus melepas masker. "Pada saat makan bersama ada kemungkinan melepas masker dan terjadi kontak dengan orang tanpa gejala dalam jarak yang tidak aman," katanya.

Karena itu, yang menjadi kunci penting, kata dia, adalah memastikan tetap menjaga jarak. "Bahkan, jika perlu pilih tempat makan yang berada di luar ruang atau 'outdoor', karena ruangan terbuka dan jarak fisik yang terjaga bisa mengurangi risiko penyebaran dan penularan COVID-19," katanya.

Sementara itu ahli epidemiologi lapangan dari Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dr. Yudhi Wibowo mengatakan risiko penularan dapat meningkat saat seseorang membuka masker. "Memang saat makan kan harus buka masker, itu sudah berisiko, apalagi jika kita makan bersama di ruangan tertutup atau yang ventilasinya kurang baik," katanya.

Karena itu, kata dia, masyarakat harus memastikan tetap menjaga jarak sesuai dengan rekomendasi. "Virus SARS CoV-2 sangat mudah menular dengan inhalasi, yakni proses saat menghirup oksigen melalui hidung dan masuk ke paru-paru, baik melalui droplet atau cipratan liur yang dikeluarkan seseorang dari hidung atau mulut saat bersin, batuk, bahkan berbicara," paparnya.

Selain itu, tambah dia, penularan juga dapat melalui aerosol, yakni partikel padat atau cair yang tertahan dalam partikel gas seperti udara serta melalui kontak langsung dan sentuhan benda-benda tercemar. "Karena itulah upaya memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan merupakan langkah yang sangat efektif dalam mencegah penyebaran COVID-19," katanya. (ari/ant)

(Lihat juga Masih Misteri, WHO Mulai Selidiki Asal-Usul Virus Corona di Wuhan)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:35
01:47
02:02
00:54
07:24
07:59
Viral