Pasien Corona Sembunyi di Gorong-gorong RSUD Bojonegoro, Petugas Sampai Kewalahan | lifestyleOne

Jumat, 12 Februari 2021 - 17:13 WIB

Bojonegoro, Jawa Timur – – Seorang pasien positif Covid-19 yang tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R. Sosodoro Djatikusumo, Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim) nekat melarikan diri dari ruang isolasi dan bersembunyi di dalam gorong-gorong, Jumat, 12 Februari 2021. Namun niat kabur pasien berinisial DA yang baru menjalani perawatan selama tiga hari itu malah menjadi petaka untuknya sendiri karena ia menjadi lemas dan hampir pingsan akibat terlalu lama di dalam saluran pembuangan rumah sakit. Proses evakuasi pasien tersebut sempat membuat kewalahan petugas gabungan.

“Ada pasien yang terkena covid ketika di rumah sakit karena mungkin depresi sehingga dia kabur melarikan diri masuk ke gorong-gorong kurang lebih 200 meter. Menolak karena membawa besi, akhirnya semakin lama karena sudah lemas kita melakukan upaya evakuasi,” ujar Kapolres Bojonegoro AKBP Eva Guna Pandia di tempat kejadian perkara (TKP).

Pihak rumah sakit memastikan, DA mengalami depresi akibat terinfeksi virus corona dan kurang perhatian keluarga.

“Karena mengeluh saudaranya atau keluarganya tidak ada sama sekali (yang menjenguk)—kebetulan beliau ini tinggal di Bojonegoro tapi alamatnya Nganjuk. Di Nganjuk pun cerai dengan istrinya. Jadi dia masih punya orang tua di Madiun. Istilahnya di Bojonegoro ini sebatang kara. Bekerja di sini kemudian ada beberapa rekannya, sudah mengalami opname juga, dan sebagian besar sudah sembuh. Namun karena merasa bahwa dia sendiri tidak ada keluarga,” ungkap Direktur RSUD R. Sosodoro Djatikoesoemo, Ahmad Hernowo.

Sebelum DA  melarikan diri, pihak rumah sakit sebenarnya sudah melihat gejala depresi pasien dan merujuknya ke psikiater.

“Tiga hari kemarin sudah kita konsulkan ke psikiater, sudah mulai dilakukan terapi psikologi tapi karena waktu itu kondisinya lemah jadi dalam perawatan selanjutnya pasien ini dalam pengawasan. Beberapa kali konsul dengan dokter psikiatri mengeluh cemas, gelisah, dan depresi terkait penyakitnya,” tambah Hernowo.

Peristiwa kaburnya DA diketahui Jumat pagi saat perawat hendak memeriksa keadaan pasien, tetapi DA tidak ditemukan di ruang isolasi.

“Pada waktu pasien ini sudah diketahui petugas karena pasien Covid tapi sudah melepas masker dan pasien mau ditangkap—sebelumnya dimotivasi dulu, tetapi malah lari masuk ke gorong-gorong. Kebetulan begitu masuk, dikejar malah masuk makin jauh. Ini yang menjadi kendala untuk petugas. Ketika petugas datang, pasien ini melawan, dengan melakukan pelemparan, memegang besi, dan sebagainya. Ini yang menjadi petugas kesulitan akhirnya menghubungi BPBD, Damkar, dan Polisi untuk membantu mengevakuasi pasien tersebut,” sambungnya.

Butuh waktu sekitar lima jam untuk petugas mengevakuasi korban dari dalam selokan. Selama proses tersebut, petugas membawa sejumlah tabung oksigen karena pasien sudah lemas dan hampir pingsan. (act)

Lihat juga: TNI-POLRI KOMPAK MEMAKSIMALKAN PPKM MIKRO DI SURABAYA

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
00:49
01:46
04:06
01:58
01:04
09:13
Viral