Laporan Utama: Kerja Keras Berebut Elektabilitas

Rabu, 3 Januari 2024 - 18:05 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka masih menempati posisi puncak dari hasil survei sejumlah lembaga.

Sementara elektabilitas pasangan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud MD juga masih bersaing ketat dalam berbagai survei yang dirilis di penghujung tahun 2023. 

Mampukah tim pemenangan masing-masing paslon mengubah peta elektoral menjelang pemungutan suara yang tinggal 41 hari lagi?

Setelah 1 bulan berkampanye dan dua kali melakoni debat, peta elektoral tiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden masih bergerak dinamis.

Hasil dari sejumlah lembaga survei di penghujung tahun lalu masih menempatkan pasangan nomor urut 2 Prabowo-Gibran sebagai jawara.

Sedangkan elektabilitas pasangan nomor urut 2 Anies-Muhaimin masih bersaing ketat dengan pasangan nomor urut 3 Ganjar-Mahfud MD.

Survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia menunjukkan Prabowo-Gibran masih berada di posisi Puncak dengan elektabilitas 46,7% dari 1.217 responden.

Survei yang digelar 23-24 Desember 2023 menempatkan Ganjar-Mahfud Berada di posisi kedua sebesar 24,5% dan elektabilitas Anies-Muhaimin berada di posisi buncit dengan Raihan 21%. 

Pasangan dari Koalisi Indonesia Maju Prabowo-Gibran juga masih menjadi pemuncak elektabilitas dari survei terbaru CSIS.

Elektabilitas Prabowo Gibran mencapai 43,7%. Di posisi kedua ditempati Anies-Muhaimin dengan elektabilitas 26,1% dan pasangan nomor urut 3 Ganjar-Mahfud berada di juru kunci dengan elektabilitas kurang dari 20%. 

Hasil yang tidak jauh berbeda juga ditunjukkan dari Lingkaran Survei Indonesia atau LSI Denny JA yang melakukan survei pada 17-23 Desember 2023 lalu.

Elektabilitas Prabowo-Gibran juga masih menempati posisi puncak dengan angka mencapai 43,3%.

Hasil survei ini terpantau jauh dengan pasangan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang masing-masing meraup 25,3% dan 22,9%.

Bercermin dari hasil survei, sejumlah lembaga pasangan nomor urut 2 tercatat memiliki elektabilitas tertinggi. Kendati unggul di berbagai survei, elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran belum pernah menyentuh angka 50%. 

Gambaran peta elektoral sejauh ini seakan-akan membuat potensi Pilpres berjalan satu putaran bakal sulit terwujud.

Selain kampanye, tidak ada event secara masif yang bisa memikat hati pemilih kecuali debat.

Terbukti dari hasil dua kali debat ada perubahan preferensi pemilih meski tidak terlalu signifikan.

Namun bukan hal mudah untuk bisa meyakinkan pemilih dari kelompok swing voters yang bisa menjadi ceruk mendulang suara.

Terlepas dari itu semua performa kandidat harus dipersiapkan dengan matang karena debat memiliki potensi elektoral yang tidak bisa diremehkan.

Debat ini memang masih mencatatkan elektabilitas terkuat yang diprediksi sulit terkejar oleh dua kontestan lainnya.

Namun yang perlu diingat elektabilitas tinggi tidak selalu jadi jaminan menang saat pemungutan suara.

Elektabilitas tinggi juga akan menjadi sia-sia jika Pilpres berlangsung dua putaran. 

Peluang semua kandidat masih terbuka lebar asal mampu memikat hati pemilih tanpa banyak blunder dan sandiwara. (awy)
 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:15
01:19
06:20
02:53
02:49
02:12
Viral