Pasca Ledakan, Menteri Informasi Lebanon Mendadak Mengundurkan Diri | tvOne

Senin, 10 Agustus 2020 - 11:03 WIB

KABAR DUNIA - Menteri Informasi Lebanon mengundurkan diri dikabarkan mengundurkan diri akibat tuntutan warga yang melakukan demonstrasi selama dua hari.

Menteri Informasi Lebanon, Manal Abdel Samad mengumumkan pengunduran dirinya. Pengunduran diri ini terjadi di saat demonstrasi anti Pemerintah Lebanon tengah berlangsung di Beirut.

Manal Abdel Samad menyebut pengunduran dirinya adalah untuk memenuhi tuntutan rakyat Lebanon yang menginginkan perubahan di tubuh Pemerintah.

Warga Lebanon juga menuntut agar seluruh pejabat pemerintah yang lalai dalam menjalankan tugasnya dihukum setimpal.

Tuntutan warga Lebanon ini menyusul ledakan dahsyat yang terjadi di kawasan pelabuhan utama di Beirut hari Selasa (4/8) petang waktu setempat.

Ledakan diduga berasal dari sebuah gudang petasan yang berada di kawasan pelabuhan. Ledakan hebat tersebut akhirnya meluluhlantakkan bangunan maupun kendaraan hingga radius 10 kilometer dari tempat kejadian.

Dari beberapa rekaman video amatir yang viral dapat terlihat ledakan dari berbagai sudut kota Beirut. Ledakan tersebut sangat besar dan asapnya yang berwarna membubung menyerupai jamur raksasa. Dampaknya banyak bangunan di sekitar titik ledakan seperti tertelan oleh asap dan api.

Presiden Lebanon, Michel Aoun mengatakan bahwa di gudang tersebut tersimpan 2.750 ton amonium nitrat, yang biasa digunakan untuk memproduksi pupuk dan bom. Amonium nitrat itu telah disimpan selama enam tahun di pelabuhan tanpa langkah-langkah keamanan.

Amonium nitrat merupakan bahan yang tidak berbau, yang biasanya berbentuk butiran (pada pupuk), ada yang kristal, dan berwarna putih. Zat ini adalah oksidator yang kuat dan dapat bereaksi keras dengan bahan yang tidak kompatibel lainnya, sehingga sangat penting untuk menyimpan dan menangani amonium nitrat dengan benar.

Massa kemudian berunjuk rasa untuk menuntut keadilan bagi korban ledakan dan masyarakat Lebanon yang terkena imbas ledakan tersebut. Dilaporkan kejadian tersebut mengakibatkan ratusan orang meninggal dunia, ribuan luka-luka, dan ratusan ribu kehilangan tempat tinggalnya.

Bentrokan sempat terjadi antara massa dan aparat saat pihak aparat menembakkan gas air mata. Massa pun membalas dengan melempar batu dan membakar kendaraan.

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
00:49
01:46
04:06
01:58
01:04
09:13
Viral