Berada di Zona Merah, Proses Belajar Tatap Muka di Magetan di Hentikan Sementara | tvOne

Jumat, 4 September 2020 - 15:42 WIB

Jakarta, Sistem pembelajaran tatap muka di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Sukomoro, kabupaten Magetan, jawa Timur, dihentikan sementara, karena berada di zona merah. Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Magetan akan melakukan evaluasi terlebih dahulu sebelum metode belajar tatap muka dibuka lagi.

Suasana SMAN 1 Sukomoro kabupaten Magetan, jumat 4 September 2020, nampak sepi. Sejak hari kamis kemarin, tidak ada lagi aktivitas belajar mengajar menggunakan metode tatap muka seperti hari-hari sebelumnya.

Tim assesment Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Magetan merekomendasikan penghentian sementara metode  pembelajaran tatap muka. Karena SMAN 1 Sukomoro yang berada di Desa Kedungguwo, Kecamatan Sukomoro, berada pada zona merah persebaran wabah covid-19.

Ketua tim assesment Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Magetan Venly Tomi Nicholas mengatakan, sesuai aturan sekolah yang berada di zona merah diminta untuk tidak ada aktivitas pembelajar tatap muka. Hal ini untuk mengantisipasi penyebaran wabah covid-19.

“Ketika terjadi di lingkungan Kedungguwo, dimana sekolah beroperasi, ada yang terkonfirmasi positif. Kami bersaran kepada lingkungan pendidikan dan dinas cabangnya untuk mempertimbangkan dan memutuskan. Harapan kami tutup dulu, nanti kita lihat perkembangannya 14 hari kedepan,”kata Venly.

Tim assesment Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Magetan akan terus memantau dan mengevaluasi ulang kebijakan terhadap sekolah setelah wilayah desa Kedungguwo, berubah status menjadi oranye atau kuning. Kebijakan penutupan sekolah juga akan diterapkan ke semua sekolah sma sederajat di kabupaten Magetan.

Berdasarkan data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Magetan, per kamis 3 September 2020, terdapat penambahan 3 orang terkonfirmasi positif covid-19. Sehingga total penderita covid-19 di Magetan berjumlah 249 orang, dimana 171 orang telah sembuh, 12 orang meninggal dunia, dan 66 orang dalam pemantauan.

Aparat pemerintah daerah setempat juga mengimbau agar semua warga meningkatkan kewaspadaan karena terjadi penambahan pasien positif setiap hari, dan tersebar di beberapa kecamatan yang berbeda. Selain itu, pemda setempat juga meminta warga untuk menerapkan protokol kesehatan dengan benar dan tetap menjaga imunitas tubuh.

(Lihat juga: kampanye rawan penularan covid)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:18
01:54
01:26
01:52
03:14
02:13
Viral