Terungkap! Pengakuan Mandra Sempat Antar Chai Chang Pan ke Rumah Istrinya | tvOne

Selasa, 6 Oktober 2020 - 13:43 WIB

Jakarta – Narapidana yang kabur dari Lembaga Pemasyarakatan Klas IA Tangerang, Banten, Cai Chang Pan alias Antoni sempat meminta seorang ojek motor untuk diantar ke rumah istrinya di Desa Cilaku, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pria paruh baya bernama Mandra itu mengungkapkan apa saja yang terjadi sejak pertemuan hingga Cai Chang Pan turun di daerah Babakan.

“Pagi-pagi keluar dari rumah 06.30 WIB, sampai setengah perjalanan ada dia (Cai Chang Pan) menenteng pepaya dan hp, dan langsung ajak saya naik ojek ke Babakan. Cuma berhenti dulu di Cilaku, di rumah istrinya, saya menunggu di jalan,” kata Mandra.

Mandra sempat penasaran dengan lelaki yang memboncengnya, karena wajahnya mirip dengan seorang pengusaha bengkel di wilayah Tenjo bernama Antoni alias Yong Pa, dua nama Cai Chang Pan yang dikenal warga setempat. Di kecamatan itu Cai Chang Pan memang memiliki sejumlah usaha, bengkel ban adalah salah satunya. Mandra juga menceritakan bahwa pria berwajah oriental yang menumpangnya membayar kurang dari yang dijanjikan.

“Sampai ke Babakan saya sudah dibayar, janjinya Rp50 ribu, dibayar Rp42ribu. Setelah dibayar saya sempat tanya, ‘Bapak ini Yong Pa bukan?,’”

“Bukan,” katanya

“Yang benar,”

“Ya bukan.”

“Saya sudah dibayar balik lagi aja ke pangkalan, dia ke Babakan itu ke perkampungan dekat warung ada poskamling, ada mushola juga,” kata Mandra.

Sampai kini buron terpidana hukuman mati itu belum diketahui keberadaannya. Kepolisian dan Dirjen Pemasyarakatan masih terus memburunya.

Kaburnya Cai Chang Pan dari Lapas Tangerang pada Senin, 14 September lalu masih menjadi sorotan sampai sekarang. Apalagi, dua pekan berlalu, pihak berwenang belum berhasil menangkapnya. Modus kabur pria asal Cina itu juga mengundang banyak pertanyaan, siapa yang membantunya? Bagaimana ia membobol pertahanan Lapas? Kemana tujuan pelariannya?

“Kita ketahui bahwa ada alat yang digunakan adalah pompa air untuk menyedot air karena kalau menggali dua meter (ke bawah) dan 30 meter sampai ke drainase yang ada di luar lapas tersebut memang sering ada tergenang air sehingga dia gunakan adalah alat penyedot, ada pompa air ini digunakan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus. Yusri juga membeberkan bahwa Cai Chang Pan mendapat bantuan agar bisa kabur.

“Pompa air inilah yang dia membeli, menyuruh kedua pegawai lapas ini bahkan menyimpan beberapa kali selama kurang lebih delapan bulan dengan mendapat imbalan dari tersangka ini,” ujar Yusri lagi.

Polisi optimistis bisa meringkus Cai Chang Pan, yang ternyata bekas tentara di Cina dan memiliki kemampuan bertahan hidup di medan yang sulit. Yusri pun mengungkapkan bahwa Chang Pan juga pernah melarikan diri saat ditahan penyidik.

“Hasil keterangan sekarang ini memang belum terlalu jauh, cuma memang karena yang bersangkutan ini pernah juga melarikan diri saat dilakukan penahanan oleh penyidik. Saat ditangkap sempat melarikan diri tiga hari dan kita temukan di dalam hutan juga di daerah Sukabumi,” tuturnya.

Gara-gara kaburnya Cai Chang Pan, lima oknum petugas Lembaga Pemasyarakatan Klas I A Tangerang dinonaktifkan. Salah seorang di antaranya merupakan Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas Klas I A Tangerang.

"Sementara ini, baru lima orang petugas dinonaktifkan dari jabatannya," kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Rika Aprianti, saat dikonfirmasi di Jakarta, Minggu.

Selain Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas Klas I A Tangerang, dua orang komandan jaga yang saat itu bertugas, dan dua orang petugas jaga yang pada saat itu bertugas juga ikut dinonaktifkan.

Ia menambahkan, kelima oknum petugas Lapas tersebut kini ditempatkan sementara di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Banten selama dinonaktifkan dari jabatannya. (act)

(Lihat juga: GALI LUBANG, TERPIDANA MATI WN CHINA KABUR DARI LAPAS TANGERANG)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:07
03:49
01:14
08:35
01:28
01:58
Viral