Antisipasi Demo Susulan, Polisi Jaga Ketat Sejumlah Titik Vital Jakarta | tvOne

Selasa, 13 Oktober 2020 - 13:47 WIB

Jakarta – Puluhan ribu personel Polri, TNI, dan Pemerintah Daerah (Satpol PP) dikerahkan untuk mengamankan sejumlah titik vital di Ibu Kota, agar mengantisipasi demo susulan pada Selasa, 13 Oktober 2020 di Jakarta. Rencananya unjuk rasa menolak Undang-undang (UU) Cipta Kerja akan digelar sejumlah ormas Islam di kawasan Monumen Nasional (Monas) sampai depan Istana Negara, Gambir. Namun aksi unjuk rasa hanya boleh sampai Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata RI.

Salah satu lokasi yang mendapat penjagaan ketat aparat keamanan adalah kawasan Patung Kuda di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Kemudian Bundaran Hotel Indonesia dan Istana Negara.

Polda Metro Jaya pun melakukan rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi kemacetan. Mereka menutup jalan dari kawasan Patung Kuda ke Istana Negara. Arus lalu lintas dari Bundaran Hotel Indonesia ke Istana dibelokkan ke arah Budi Kemuliaan atau Gambir di Bundaran Patung Kuda. Namun bila massa memenuhi hingga Patung Kuda, maka polisi melakukan penyekatan mulai dari perempatan Kebon Sirih. Arus kendaraan dari Kedutaan Besar Amerika Seirkat dan Jalan Budi Kemuliaan juga ditutup.

Ada 20 ribu personel gabungan yang diterjunkan untuk menjaga sejumlah objek vital. Mereka ditempatkan di beberapa lokasi penting seperti Istana Negara, DPR RI, pusat-pusat perekonomian. Polisi mengimbau warga untuk menghindari lokasi unjuk rasa, supaya terhindar dari kemacetan.

“Untuk masyarakat Jakarta, sebaiknya siang ini sampai dengan malam menghindari area di sekitar Monas dan Istana Negara, Harmoni dan sekitarnya supaya tidak terjebak kemacetan. Untuk kantor yang ada di sekitar Sudiman-Thamrin kalau memang jam pulang kantornya bertepatan dengan pembubaran peserta demo mungkin bisa menunggu terlebih dulu atau pulangnya agak awal. Jam 15.00 kalau bisa sudah pulang sehingga nanti tidak terjebak misalnya terjadi kepadatan,” kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo.

Ketika apel gelar pasukan di Silang Monas, Jakarta Pusat, Selasa pagi, Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Heru Novianto menegaskan pada pengamanan unjuk rasa hari ini seluruh personel dilarang menggunakan senjata. Mereka hanya diperbolehkan memakai gas air mata bila terjadi kericuhan.

“Pertama sekali adalah Sabhara, Dalmas, apabila terjadi rusuh kita akan pasukan Brimob untuk melerai atau pembubaran,” kata Heru.

“Jadi penugasan dari Bapak Kapolri, tidak ada yang menggunakan senjata api, senjata tajam, dan senjata yang bisa mematikan tidak boleh. Hanya gas air mata,” tambahnya. (act)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
00:49
01:46
04:06
01:58
01:04
09:13
Viral