Ngeri! Detik-detik Serangan Udara Armenia Hantam Azerbaijan, 9 Warga Sipil Tewas dan Puluhan Terluka

Rabu, 14 Oktober 2020 - 09:14 WIB

Ganja, Azerbaijan – Sembilan orang warga sipil di Kota Ganja, Azerbaijan tewas dan puluhan orang lainnya terluka akibat serangan udara Armenia yang menghantam kotanya. Ganja adalah kota terbesar kedua di negara ini. Detik-detik peristiwa mengerikan itu terlihat melalui rekaman sejumlah kamera pengawas.

Azerbaijan menuding Armenia melanggar gencatan senjata melalui serangan udaranya. Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyef menyebut penyerangan Kota Ganja sebagai kejahatan perang dan pelanggaran berat.

Sebailnya, militer Armenia di Nagorno-Karabakh membantah tudingan tersebut. Mereka mengaku tidak menyerang Ganja dan menyatakan tetap mematuhi gencatan senjata.

Serangan udara kali ini memorakporandakan kawasan permukiman, menewaskan sembilan penduduk, dan melukai 30 orang.

Gencatan senjata kemanusiaan antara Armenia-Azerbaijan disepakati Sabtu, 10 Oktober 2020. Langkah ini diambil untuk memadamkan pertempuran di Nagorno-Karabakh yang telah merenggut ratusan nyawa dalam dua minggu terakhir.

Gencatan yang ditengahi Rusia itu juga ditujukan agar memungkinkan pasukan etnis Armenia dan Azerbaijan untuk menukar tahanan dan mayat mereka yang tewas dalam pertempuran paling mematikan di Nagorno-Karabakh dalam lebih dari 25 tahun.

Namun pada Selasa (13/10), gencatan senjata tampaknya semakin melemah. Kedua negara saling tuduh melanggar kesepakatan itu. Kementerian pertahanan Azerbaijan mengatakan pasukan Armenia menembaki wilayah Azeri di Goranboy, Terter, dan Aghdam. Tindakan ini dinilai Azerbaijan sebagai pelanggaran berat. Di sisi lain, juru bicara Kementerian Pertahanan Armenia Shushan Stepanyan membantah tuduhan itu. Dia mengatakan pihak Azeri telah melanjutkan operasi setelah jeda semalam, "didukung oleh tembakan artileri aktif di arah selatan, utara, timur laut, dan timur".

Pejabat etnis Armenia di Nagorno-Karabakh mengatakan total korban tewas dari militer mereka adalah 542, ketika laporan pertempuran baru mengundang seruan dari Rusia dan anggota Uni Eropa untuk menghormati gencatan senjata.

Azerbaijan mengungkapkan 42 warga sipil Azeri telah tewas dan 206 orang luka-luka sejak 27 September. Negara itu belum mengungkapkan data korban dari militer.

Nagorno-Karabakh secara internasional diakui sebagai bagian dari Azerbaijan tetapi diperintah dan dihuni oleh etnis Armenia. Konflik antara kedua negara tersebut menjadi perhatian sejumlah negara karena terjadi dekat dengan pipa gas dan minyak Azeri ke Eropa. Turki dan Rusia berisiko terseret masuk dalm konflik tersebut karena Rusia memiliki pakta pertahanan dengan Armenia, sedangkan Turki bersekutu dengan Azerbaijan. (act)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:59
02:00
01:32
25:54
04:20
02:33
Viral