Presiden AS, Donald Trump Tuding Skandal di Partai Pengusung Biden

Kamis, 22 Oktober 2020 - 11:45 WIB

Presiden AS, Donald Trump Tuding Skandal di Partai Pengusung Biden
Pennsylvania, Amerika Serikat – Presiden Amerika Serikat Donald J Trump kembali mengarahkan berbagai tuduhan kepada lawannya, Joe Biden dalam pemilihan presiden (pilpres). Menurut Trump, Biden telah membuat skandal besar tak hanya di partai yang mengusungnya, tetapi juga di luar negeri yaitu Ukraina.

Trump yang merupakan calon presiden petahana AS mengatakan jika ia terpilih kembali, ia bakal melakukan pemulihan yang super. Sebaliknya, capres yang diusung Partai Republik ini mengatakan bila rivalnya yang terpilih, Amerika Serikat menurutnya akan mengalami depresi.

Trump pun menuding Biden telah membuat kesepakatan-kesepakatan yang terlihat dari penambahan uang belakangan ini di Partai Demokrat, partai yang mengusung Biden.

"Joe Biden membuat penawaran korup sebagai balasan penunjukannya sebagai capres. Ia menyerahkan pengendalian partainya kepada sosialis. Saya tambahkan, juga komunis, Marxis, ekstremis sayap kiri," ujar Trump.

Capres Demokrat, Joe Biden tak tinggal diam. Ia pun membantah tuduhan yang diarahkan Trump kepadanya, berkaitan dengan anak Biden, Hunter. Bantahan tersebut disampaikan dalam wawancara di stasiun televisi Milwaukee, WISN.

"Itu sampah yang sama, Rudy Giuliani, antek Trump. Upaya terakhir dalam kampanye putus asanya, untuk mencoreng nama saya dan keluarga. Dan mayoritas intelijen sudah menyatakan tidak ada dasar sama sekali," kata Biden.

Donald Trump dan kuasa hukumnya Rudy Giulani menuduh Joe Biden mendorong pemecatan Jaksa Agung Ukraina untuk melindungi Hunter Biden dan perusahaan gas Burisma dari investigasi, ketika Joe Biden menjabat sebagai wakil presiden.

Sementara itu debat final Pemilihan Presiden AS antara petahana Donald Trump dan rivalnya Joe Biden yang bakal berlangsung Kamis, 22 Oktober 2020, akan dilengkapi dengan fitur tombol mute atau pembisuan mikrofon, supaya masing-masing kandidat dapat berbicara tanpa terganggu interupsi dari lawannya.

Komisi Debat Presiden, Senin, mengatakan bahwa rencana itu diambil untuk menghindari kejadian yang sama terulang seperti debat pertama, ketika Trump dan Biden saling menimpali pemaparan lawan.

Tim kampanye Trump menyatakan keberatan atas perubahan ini, tetapi menyebut bahwa Partai Republik masih akan ikut serta dalam acara tersebut yang merupakan kesempatan terakhir untuk meraih suara menjelang pemilu pada 3 November.

"Presiden Trump berkomitmen untuk berdebat melawan Joe Biden kendati terdapat perubahan peraturan di waktu-waktu terakhir dari komisi yang berat sebelah ini, dalam upaya terakhir mereka untuk memberikan keuntungan kepada kandidat yang mereka sukai," kata manajer kampanye Trump, Bill Stepien. (act/ant)

(Lihat juga: PANAS!! TRUMP SEBUT JIKA DIRINYA TAK TERPILIH LAGI, AS AKAN DIKUASAI CHINA)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:49
01:41
01:47
06:30
01:40
02:00
Viral