Polemik Jurassic Park Komodo, Proyek Tetap Berjalan Meski Dapat Banyak Penolakan | tvOne

Kamis, 29 Oktober 2020 - 12:42 WIB

Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur – Proyek pembangunan Taman Nasional Komodo di Pulau Rinca, Nusa Tenggara Timur tetap berjalan meski dapat banyak penolakan. Jurassic Park tersebut ditolak sejumlah aktivis lingkungan karena dinilai bisa merusak habitat reptilia raksasa itu.

Namun Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) membantah anggapan itu. Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem KLHK Wiratno menegaskan bahwa pembangunan sarana dan prasarana (sarpras) di Taman Nasional Komodo tidak mengganggu habitat satwa yang dilindungi itu.

“Pembangunan bukan dilakukan di lokasi baru tapi lokasi sarana prasarana yang sudah ada. Jadi komodo ketika kita membangun sarana prasarana itu juga di situ ada komodonya. Jadi kita tidak memindahkan atau mengusir komodo dari tempat itu. Tetapi kita menyesuaikan menggiring komodo ke satu tempat yang aman baru dibangun. Di situ ada bangunan-bangunan yang dibangun TN Komodo juga,” tutur Wiratno dalam acara Media Briefing, Rabu, 28 Oktober 2020.

Wiratno juga memastikan pembangunan tidak mengurangi zona rimba komodo.

“Zonasi pemanfaatannya malah berkurang, kita kurangi. Zona rimba dan zona intinya lebih luas,” tambahnya

“Luas sarpras yang dibangun di Loh Buaya sekitar 1 hektare, walaupun kecil kita pastikan bahwa tetap mematuhi kaidah konservasi. Tidak boleh ada satu pun komodo yang jadi korban," katanya.

Ia mengatakan, dalam proses pembangunan sarpras juga dijaga secara ketat oleh sebanyak 10 ranger untuk memastikan bahwa tidak ada Komodo di sekitarnya.

"Ranger-ranger ini setiap hari memeriksa di bawah puing-puing bangunan, di bahwa kendaraan, dan sekitarnya untuk memastikan tidak ada komodo saat pembangunan dilaksanakan," katanya.

Wiratno menambahkan, pembangunan sarpras di Loh Buaya ini bertujuan untuk meningkatkan fasilitas berstandar internasional sekaligus untuk menjagai keberlangsungan ekosistem satwa purba komodo itu sendiri.

Dengan pembangunan ini, lanjut dia, maka nantinya pengunjung tidak lagi berinteraksi langsung dengan satwa komodo seperti selama ini melainkan berada pada jarak tertentu untuk melihat komodo dan juga bisa mendapat berbagai informasi mengenai alam dan komodo pada pusat informasi yang akan dibangun. (act)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:59
02:00
01:32
25:54
04:20
02:33
Viral