Isi Daleman 'Black Box' Sriwijaya Air SJ-182 Tercecer, Kok Bisa? | tvOne

Selasa, 12 Januari 2021 - 21:18 WIB

Jakarta – Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengungkapkan, saat tim penyelam dari TNI Angkatan Laut menemukan black box atau kotak hitam Pesawat Sriwijaya Air SJ-182, mereka baru menemukan pecahan Flight Data Recorder (FDR) yakni underwater acoustic beacon. Beberapa bagian lainnya masih tercecer.

“Tepat jam 14.00 WIB, Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) menyampaikan informasi kepada saya, bahwa sesuai dengan perkiraan yang sudah ditentukan di wilayah yang sudah ditandai, telah ditemukan bagian dari Flight Data Recorder, pukul 14.00. Kepala Staf menyampaikan bahwa bagian yang ditemukan justru adalah pecahan dan underwater acoustic beacon yang fungsinya adalah memberikan sinyal. Saya sampaikan ke KASAL agar terus dicari Flight Data Recorder yang kemungkinan besar masih di wilayah yang menjadi perkiraan kita sebelumnya,” ujar Panglima TNI dalam konferensi pers di di Dermaga JICT II Tanjung Priok Jakarta, Selasa.

Tim kembali menyelam dan mencari bagian yang masih hilang.

“Pukul 16.40 WIB, KASAL melaporkan kembali bahwa Flight Data Recorder sudah ditemukan dan dilaporkan pula bahwa underwater acoustic beacon ditemukan sebanyak dua, artinya satu lagi CVR masih perlu dicari dengan tanpa adanya bantuan yaitu beacon tersebut,” sambung Hadi.

Panglima TNI memastikan bahwa Tim SAR gabungan masih akan melanjutkan pencarian untuk menemukan rekaman suara di kokpit atau cockpit voice recorder (CVR) meski tanpa bantuan alat penanda.

“Saya yakin dengan kerja profesional didukung peralatan yang mumpuni dari KRI Rigel dan Baruna maka pencarian cockpit voice yang beacon-nya sudah ditemukan hari ini, juga bisa kita temukan,” kata Hadi.

Tim dari TNI AL juga masih lanjut mengevakuasi jenazah korban serta serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ-182.

“Operasi belum selesai karena terus akan kita lakukan evakuasi korban termasuk seluruh potongan body pesawat adalah rangka melengkapi yang diperlukan KNKT,” kata Panglima TNI.

Kotak hitam (black box) adalah sekumpulan perangkat yang digunakan pada transportasi, merujuk kepada perekam data penerbangan (flight data recorder/FDR) dan perekam suara kokpit (cockpit voice recorder/CVR) dalam pesawat terbang.

Fungsi dari kotak hitam untuk merekam pembicaraan antara pilot dan pemandu lalu lintas udara atau air traffic control (ATC) serta untuk mengetahui tekanan udara dan kondisi cuaca selama penerbangan.

Meskipun bernama kotak hitam namun kotak tersebut berwarna oranye, guna memudahkan pencarian jika pesawat itu mengalami kecelakaan.

Kotak hitam terdiri dari alat perekam suara di ruang kemudi pilot (Cockpit Voice Recorder) dan alat rekam data penerbangan (Flight Data Recorder).

Pesawat Sriwijaya Air bernomor register PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB dan jatuh di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.

Berdasarkan data manifest, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra. (act)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:18
01:54
01:26
03:14
02:13
03:28
Viral