Isak Tangis Tak Terbendung, Keluarga Antar Praka Anumerta Roy Ke Peristirahatan Terakhir | tvOne

Minggu, 24 Januari 2021 - 18:42 WIB

Bandung - Jenazah anggota Yonif 400/BR yang tewas tertembak kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua, Prajurit Kepala (Anumerta) Roy Vebrianto, Minggu pagi dimakamkan. Jenazah dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cikutra, Bandung, Jawa Barat.

Suasana haru dan isak tangis mengiringi pemakaman Pratu Roy Febrianto yang dilakukan dengan tradisi militer. Pemakaman berlangsung lancar dengan menjalankan protokol kesehatan.

Komandan Depo Pendidikan Bela Negara Rindam III Siliwangi Letkol Inf TB Busyro menyampaikan, Pratu Roy dianugerahi kenaikan pangkat luar biasa dari Panglima TNI.

"Almarhum Pratu Roy dianugerahi kenaikan satu pangkat lebih tinggi, dari Pratu menjadi Praka Anumerta Roy Vebrianto," ucap Busyro.

Sebelumnya, Jenazah Praka Anumerta Roy Vebrianto tiba di rumah duka di Komplek Bumi Sari Indah I, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Sabtu malam.

Ayah Praka Roy, Kuspriadi (53) mengatakan jenazah anaknya itu dibawa ke rumah duka setelah mendarat di Jakarta usai diterbangkan langsung dari Papua. Jenazah Roy tiba dengan dibawa menggunakan ambulans Komando Garnisun Tetap pada pukul 20.44 WIB.

Kuspriadi mengatakan Roy merupakan anak pertamanya dari dua bersaudara sedangkan adiknya yang bernama Raditya (15) kini masih duduk di bangku sekolah.

Kuspriadi sendiri adalah anggota TNI berpangkat Letnan Dua. Dia saat ini memang mengemban tugas sebagai anggota di wilayah Kodam III Siliwangi. Karier Roy di pasukan Angkatan Darat itu memang mengikuti jejak ayahnya. Usai lulus sekolah, Kuspriadi mengatakan anaknya itu memang tidak ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

"Dia (Roy) disuruh kuliah memang nggak mau, jadinya dia daftar sebagai anggota," kata Kuspriadi.

Sebelumnya, Pratu Roy Vebrianto, anggota Yonif 400/BR, Jumat (22/1) meninggal akibat luka tembak yang bersarang di tubuhnya saat kontak tembak dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Korban mengalami luka tembak di dada sebelah kanan dan meninggal setibanya di RS Mitra Masyarakat Timika setelah dievakuasi dengan helikopter.

Di hari yang sama, Pratu Dedi Hamdani gugur setelah mendapat serangan dari KKB. Pratu Dedi yang membentuk Pos Hitadipa, gugur saat melakukan pengejaran terhadap KKB yang menyerang Pos Titigi, Intan Jaya.

Kedua prajurit yang gugur tersebut merupakan anggota Batalyon Infanteri 400/Banteng Raider. (ito)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:59
02:00
01:32
25:54
04:20
02:33
Viral