BPPTKG Catat Rentetan Erupsi Awan Panas Gunung Merapi | tvOne

Kamis, 28 Januari 2021 - 10:10 WIB

DI Yogyakarta – Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat rentetan erupsi Gunung Merapi, sepanjang Rabu, 27 Januari 2021. Setidaknya mereka merekam terjadinya 52 kali guguran awan panas pada gunung yang terletak di perbatasan Jawa Tengah-DI Yogyakarta itu. Jarak luncur maksimal awan panas tersebut mencapai tiga kilometer ke arah barat daya, di hulu Sungai Krasak dan Sungai Boyong.

BPPTKG kemudian mencatat enam guguran awan panas lagi sehingga totalnya sebanyak 58 kali selama 24 jam pengamatan.

Selain itu, guguran material teramati empat kali meluncur dengan jarak maksimum 800 meter ke arah barat daya.

BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga dengan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, meliputi sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal lima kilometer.

Sementara apabila terjadi letusan eksplosif, lontaran material vulkanik dapat menjangkau radius tiga km dari puncak.

BPBD Evakuasi Kelompok Rentan

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta mengevakuasi warga dari kelompok rentan yang berada di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Gunung Merapi ke barak pengungsian di masing-masing kelurahan setelah terjadi 52 kali awan panas guguran di Gunung Merapi pada Rabu (27/1).

"Warga kelompok rentan di tiga titik rawan di tiga kelurahan telah dievakuasi ke barak pengungsian pada Rabu sore hingga Kamis dinihari," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman Makwan di Sleman, Kamis (28/1).

Menurut dia, warga kelompok rentan yang terdiri lansia, balita, anak-anak, ibu hamil dan menyusui serta disabilitas tersebut dievakuasi ke barak pengungsian Purwobinangun di Watuadeg, Kecamatan Pakem.

"Kemudian untuk warga rentan di Kelurahan Umbulharjo dievakuasi ke barak pengungsian Plosokerep dan warga Kalitengah Lor di barak Kelurahan Glagaharjo. Kedua kelurahan tersebut berada di Kecamatan Cangkringan," katanya.

Ia mengatakan, untuk jumlah warga rentan Dusun Turgo yang dievakuasi ke barak pengungsian meliputi di Barak Utama Kelurahan Purwobinangun, Barak Rentan Purwobinangun dan SD Negeri Tawangharjo sebanyak 145 jiwa yang terdiri lansia laki-laki 19 dan perempuan 14, dewasa laki-laki 33 dan perempuan 43, anak laki-laki 19, perempuan 13, bayi laki-laki satu, balita laki-laki satu, balita perempuan dua dan ibu hamil satu orang.

"Kemudian untuk pengungsi warga rentan di Dusun Ngrangkah yang dievakuasi ke Barak Barak Plosokerep Umbulharjo, Cangkringan sebanyak 10 jiwa terdiri dewasa dua orang, anak lima orang dan balita tiga orang. Semuanya ini masih dalam satu keluarga (KK)," katanya.

Pengungsi dari Dusun Kalitengah Lor yang sebelumnya dievakuasi ke Barak Gedung PNPM Kelurahan Glagaharjo, Cangkringan sebanyak 41 jiwa yang terdiri lansia laki-laki lima orang dan perempuan 19 orang, dewasa laki-laki 12 orang dan perempuan sembilan orang, anak laki-laki dua orang dan balita laki-laki dan perempuan masing-masing satu orang.

"Namun pada pagi hari ini jumlah pengungsi di barak Glagaharjo tinggal lima jiwa, sedangkan yang lainnya sudah pulang kembali ke rumah masing-masing," katanya.

Makwan mengatakan, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor Selatan-Barat Daya meliputi Sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak Gunung Merapi.

"Semua aktivitas penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III untuk dihentikan. Kawasan Wisata di wilayah Sleman yang di tutup sementara; Klangon, Bunker Kaliadem, Kinahrejo dan Wisata Religi Turgo," katanya. (act)

Lihat juga: SALURAN AIR BERSIH WARGA MERAPI RUSAK AKIBAT DITERJANG BANJIR LAHAR

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
00:49
01:46
04:06
01:58
01:04
09:13
Viral