TNI-Polri Kompak Memaksimalkan PPKM Mikro di Surabaya | tvOne

Rabu, 10 Februari 2021 - 14:25 WIB

Surabaya, Jawa Timur - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 membentuk Posko Tangguh COVID-19 di tingkat kelurahan dan desa. Posko ini didirikan untuk menindaklanjuti instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang pendekatan berbasis mikro dalam pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) ke depan.

Dimasa pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui TNI dan Polri memaksimalkan tracing ditingkat desa dan RT serta RW melalui peran Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk memutus rantai penyebaran COVID-19.

Dalam apel gelar pasukan kesiapan vaksin dan tracing yang digelar di Kodam V Brawijaya ini TNI dan Polri juga terlibat dalam pelaksanaan vaksinator. Dimana sekitar 400 tenaga kesehatan dari TNI  terlibat dalam mensukseskan pelaksanaan vaksin di Jawa Timur.

Sementara itu, pelaksanaan PPKM di Jawa Timur yang digelar selama sebulan dan terbagi dalam dua tahap ini, Pangdam V Brawijaya menilai kegiatan tersebut berhasil menurunkan angka penyebaran COVID-19 di Jawa Timur. Terbukti dengan angka positif baru yang terus menurun hingga 50 persen. 

Pada pelaksanaan PPKM berskala mikro, Pemprov Jawa Timur melalui peran TNI dan Polri akan memaksimalkan tracing dengan melibatkan Babinsa dan Bhabinkamtibmas dalam penelusuran dan pengawasan terhadap orang-orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 dalam satu daerah. 

Yang paling diutamakan adalah di tingkat desa, RT, dan RW. Sebagai upaya untuk memutus rantai penyebaran COVID-19. 

Pemberlakuan PPKM Mikro

Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian mengeluarkan instruksi dalam negeri Nomor 3 Tahun 2021. Instruksi ini berisi tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro dan pembentukan posko penanganan COVID-19 di tingkat desa dan kelurahan dalam rangka pengendalian COVID-19.

PPKM MIkro akan dimulai pada besok, 9 Februari 2021 hingga 22 Februari 2021. PPKM berskala mikro ini diterapkan setelah PPKM di Pulau Jawa dan Bali dianggap belum efektif menurunkan penularan COVID-19.

Wiku Adisasmito selaku Jubir Penanganan COVID-19 yang memberikan keterangannya secara virtual mengatakan bahwa pada prinsipnya kita ingin membangun PPKM berskala mikro dan juga pembentukan posko sebagai tangan untuk mengimplementasikan di lapangan yang terstruktur mulai dari pusat ke daerah dan daerah ke pusat.

Wiku menyampaikan bahwa tujuan implementasi PPKM mikro ini pada prinsipnya adalah skenario pengendalian bukan monitoring pada level terkecil yaitu pada level rumah tangga.dan rukun tetangga. 

Tambahnya, hal itu dilakukan karena COVID-19 telah menyebar di masyarakat, kita harus bisa menurunkan jumlah orang yang sakit di masyarakat untuk itu kita perlu mengendalikannya melalui 3T dan mengisolasi pasien positif dan karantina bagi kontak erat dan membatasi mobilitasnya di level mikro. (adh)
 

Lihat juga: PPKM Mikro, Jurus Jitu Tekan Corona?

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:30
00:44
18:55
01:47
02:00
00:49
Viral