BPOM Keluarkan EUA untuk Vaksin Produksi Biofarma | tvOne

Rabu, 17 Februari 2021 - 13:48 WIB

Jakarta - Setelah melalui serangkaian evaluasi dan pemantauan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) vaksin COVID-19 Sinovac yang diimpor dalam bentuk bulk dan diolah oleh Biofarma.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan Emergency Use Authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat kedua untuk vaksin COVID-19 yang diproduksi oleh PT Biofarma. 

Vaksin COVID-19 produksi PT Biofarma yang berasal dari bulk vaksin corona dari Sinovac pada hari ini, Selasa 16 Februari 2021 telah mendapat izin penggunaan dalam kondisi darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) yang diterbitkan oleh BPOM.

Karena perbedaan tempat produksi dan kemasan vaksin COVID-19 produksi Biofarma yang juga memiliki kandungan dan profil mutu khasiat keamanan yang sama dengan corona vaksin produksi Beijing, China. Hal itu membutuhkan pengujian, evaluasi khusus dan pemberian Emergency Use Authorization (EUA) yang terpisah oleh Badan POM sesuai standar Indonesia dan global yang telah ditetapkan.

“Pada hari ini 16 Februari 2021 bisa disetujui dan mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia. Vaksin produksi PT Biofarma ini diberi nama vaksin COVID-19 dengan nomor Use Authorization EUA2102907543A1,” ungkap Penny K Lukito, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan dalam konferensi pers penerbitan EUA vaksin COVID-19 Produksi Bio Farma.

Dalam konferensi pers penerbitan Emergency Use Authorization vaksin COVID-19 yang digelar secara daring Honesti Basyir, Direktur Utama Bio Farma juga menyatakan bahwa sebanyak 15 juta dosis vaksin COVID-19 sudah selesai diproduksi oleh Bio Farma.

“Sebagai tambahan informasi dari bahan baku yang kami sudah tentukan kerjasama dan kami sudah agreement dengan Sinovac itu ada lebih kurang 140 juta dosis bahan baku yang segera masuk sesuai dengan timeline ke Indonesia dan kita sudah sampai hari ini sudah melakukan produksi 15 batch atau 15 juta dosis sudah selesai diproduksi,” ujar Honesti Basyir, Direktur Utama Bio Farma.

Ia mengatakan bahwa secara bertahap akan dilakukan verifikasi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). BPOM menerbitkan izin penggunaan dalam kondisi darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) untuk vaksin COVID-19 produksi Bio Farma.

Vaksin ini merupakan bagian dari 27 juta bulk vaksin corona Sinovac yang telah tiba dan dalam produksi oleh Bio Farma. (adh)
 

Lihat juga: Demi Membentuk Herd Immunity, Wakil Presiden RI Disuntik Vaksin

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
12:33
02:09
08:03
01:19
03:36
08:48
Viral