Penanganan Covid-19, Jokowi: Kasus Aktif di Indonesia Lebih Rendah dari Kasus Aktif Dunia | tvOne

Kamis, 4 Maret 2021 - 21:33 WIB

Jakarta, Klik Disini - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, kasus positif COVID-19 di Indonesia menunjukkan tren yang terus menurun dalam beberapa waktu terakhir. “Ini sangat bagus dan kita harapkan kita terus bekerja keras dan tren lanjut penurunan ini bisa turun, turun dan terus turun,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (4 Maret 2021).

Presiden bersyukur bahwa PPKM skala mikro yang diterapkan di Jawa dan Bali sudah mulai menunjukkan hasil yang nyata di tingkat desa, kampung dan kelurahan. Masyarakat semakin aktif dan partisipatif sehingga PPKM skala mikro dapat diterapkan dengan lebih baik. “PPKM akan dikembangkan di luar Jawa yang punya kasus aktif banyak,” katanya.

Kepala Negara menilai PPKM skala mikro mampu memberikan perkembangan baik di mana penambahan kasus di 7 provinsi yakni di DKI, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur dan Bali terlihat trennya terus menurun. “Penurunan penambahan jumlah kasus positif juga menunjukkan tren semakin baik,” katanya.

Tren menurun pada Januari 2021 pernah mencapai angka 14.000-15.000 kasus positif per hari dan pada satu pekan terakhir ini misalnya pada 22 Februari 2021 berada di posisi 10.180 kasus dan 3 Maret 2021 ada 6.808 kasus. “Angka-angka seperti ini kalau kita lihat secara detail kasus harian makin turun dan makin turun tapi sekali lagi kita harus tetap waspada dan kasus aktif COVID-19 harian makin turun, makin turun tanpa mengurangi testing yang dilakukan setiap hari,” katanya.

Kasus aktif Indonesia sampai 3 Maret 2021 berada pada 11,11 persen, sementara kasus aktif dunia berada di posisi 18,85 persen yang artinya kasus aktif di Indonesia lebih rendah dibanding rata-rata kasus aktif dunia.

Selanjutnya, Presiden mengumumkan vaksin dari perusahaan asal Inggris, AstraZeneca, akan segera tiba di Indonesia pada Maret 2021 ini. Presiden mengatakan, sebanyak 4,6 juta dosis vaksin dari AstraZeneca akan datang dalam bentuk jadi. "Insya Allah Maret ini akan datang vaksin dari AstraZeneca sebanyak 4,6 juta dosis vaksin jadi. Artinya kita bisa mempercepat vaksinasi," ujar Presiden.

Indonesia saat ini sudah memiliki 38 juta dosis vaksin COVID-19. Sebanyak 3 juta dalam bentuk jadi dan 35 juta dalam bentuk bahan baku vaksin. Pemerintah berharap dengan ketersediaan vaksin ini akan mempercepat target vaksinasi kepada 181,5 juta penduduk Indonesia untuk menciptakan kekebalan komunitas. “Saat ini semua negara berebut vaksin dan alhamdulilah karena sejak awal kita sudah melakukan pendekatan baik government to government maupun langsung ke beberapa produksi vaksin,” ujar Presiden.

Menurut Presiden, saat ini sudah lebih dari dua juta warga negara Indonesia yang sudah disuntik vaksin COVID-19. Kemudian, sebanyak 12 juta dosis vaksin sudah dikirim ke 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota. "Sampai Juni targetnya 40 juta orang akan divaksin, kita targetkan setiap hari ada 1 juta orang divaksin, agar vaksinasi selesai sesuai dengan waktu yang diberikan," ungkapnya. (ari/ant)

(Lihat juga Perpres Miras Resmi Dicabut, Prof. Yusril: Presiden Harus Terbitkan Perpres Baru)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
00:49
01:46
04:06
01:58
01:04
09:13
Viral