Rumahnya Diblokade Tembok, 4 Keluarga Dituntut Bayar Rp150 Juta | tvOne Minute

Minggu, 14 Maret 2021 - 20:27 WIB

Pemalang, Jawa Tengah – Empat keluarga dituntut untuk membayar sebesar Rp150 juta agar tembok yang memblokade rumah mereka dibuka. Saat ini tempat tinggal empat keluarga yang terletak di Desa Widodaren, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah itu kondisinya terisolasi.

Suharto, salah satu warga yang akses keluar-masuknya ditutup mengaku kejadian ini telah dia alami lebih dari satu pekan. Dia dan tiga tetangganya tidak tahu mengapa jalan ditutup.

“Hari Sabtu kemarin dua minggu. Dari mulai ditutup sudah dua minggu. Sebelum ditutup ini jalan umum, sejak dulu puluhan tahun enggak ada masalah,” Kata Suharto.

Akses jalan yang ditutup sebelumnya dibeli dari Sukendro, pemilik lahan yang anaknya maju di Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak Kabupaten Pemalang tahun 2020 silam. Suharto sempat memberi uang muka sebesar Rp50 juta dari harga yang disepakati Rp100 juta pada tanggal 18 Februari 2020. Namun tiba-tiba Sukendro mengembalikan dana tersebut pada 27 Februari 2020. Berembus kabar bahwa penutupan jalan tersebut lantaran empat keluarga tersebut tidak mendukung anak Suharto dalam pilkades.

“Waktu awalnya itu kan ada transaksi jual-beli. Sudah ada kesepakatan dengan harga kalau enggak salah Rp100 juta untuk tanah jalan yang lebarnya tiga meter. Setelah berjalannya waktu dari transaksi sampai dua bulan atau tiga bulan itu ada pengembalian, menurut saya secara sepihak,” kata salah satu warga, Rohman.

Namun hal tersebut langsung dibantah oleh Andriyanto Susatyo, Putra Sukendro. Dia memastikan pembangunan tembok di lahan milik keluarganya yang menjadi akses empat keluarga tidak ada hubungan dengan kekalahan Andri di pilkades.

“Mohon maaf saya klarifikasi. Tidak ada hubungannya dengan Pilkades 2020. Ini intern urusan keluarga pribadi. Keluarga saya dengan keluarga Pak Suharto. Waktu itu juga pembayaran DP (down payment) itu bulan Februari tanggal 18, setelah ada omongan yang tidak enak, keluarga saya dengar kurang enak di hati, terus DP dikembalikan. Keluarga kami menunggu kedatangan keluarga Pak Harto untuk dirembug kembali supaya tidak ada masalah yang tidak diinginkan, seperti yang viral saat ini,” Andriyanto Susatyo.

Untuk menyelesaikan masalah ini, petugas dari Polsek Petarukan turun tangan untuk menengahi mediasi antara keluarga Sukendro dan Suharto yang bersitegang. (act)

Lihat juga: MELIHAT LANGSUNG RUMAH YANG DITUTUP PAGAR BETON SETINGGI 2 METER DI CILEDUG

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
15:34
06:55
12:57
01:51
06:48
09:30
Viral